Feb 12, 2024 18:09 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi seraya memuji partisipasi tinggi dan semangat rakyat Iran dalam pawai Yaumullah 22 Bahman, mengatakan, bangsa Iran seperti biasanya, berhasil membalikkan perhitungan musuh.

Minggu 22 Bahman 1402 Hs bertepatan dengan 11 Februari 2024 adalah peringatan ke-45 kemenangan Revolusi Islam Iran.

Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, rakyat Iran dari berbagai lapisan masyarakat di 1.400 kota dan 38.000 desa di negara ini hadir secara epik dan antusias dalam pawai 22 Bahman.

Sebanyak 7.300 jurnalis dalam dan luar negeri meliput pawai Yaumullah 22 Bahman di Iran.

Seperti dilaporkan MNA, Sayid Ebrahim Raisi setelah penyelenggaraan pawai 22 Bahman, dalam statemennya seraya memuji partisipasi rakyat Iran, mengatakan, " Penciptaan epik dan kehadiran sadar rakyat Iran terjadi dalam situasi di mana, sejak berbulan-bulan yang lalu, orang-orang anti-Iran, dengan memobilisasi semua fasilitas propaganda dan media mereka dan dengan menggunakan berbagai metode perang psikologis dan menyebar kecurigaan, berupaya menciptakan keputusasaan, dan mengecilkan semangat masyarakat terhadap cita-cita revolusi dan meremehkan kekuatan dan pencapaian Republik Islam."

"Kehadiran dan respons yang berarti dari rakyat Iran pada pawai 22 Bahman menghancurkan upaya dan perhitungan musuh, serta menunjukkan; Saat ini, berkat dukungan rakyat, Republik Islam Iran melanjutkan perjalanannya yang cemerlang, bersinar, dan membanggakan dengan lebih kuat dari sebelumnya," tambah Presiden Raisi.

Lebih lanjut presiden Iran menjelaskan, pertunjukan persatuan dan empati yang ditampilkan menjelang pemilu parlemen dan Dewan Pakar Kepemimpinan (Majles-e Khobregan-e Rahbari) ini merupakan tanda nyata suatu bangsa yang memahami zaman dan ingin kembali berperan aktif dalam menentukan nasib masa depan dengan rasa tanggung jawab serta menorehkan babak baru kehidupan politik dan sosialnya.

45 tahun silam pada 12 Bahman 1357 Hs (1 Februari 1979), Imam Khomeini, bapak pendiri Republik Islam Iran, kembali ke tanah air dengan disambut meriah oleh rakyat setelah diasingkan selama 15 tahun.

Setelah sepuluh hari kembalinya Imam ke Iran, pada 22 Bahman 1357 Hs atau 11 Februari 1979, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan. (MF)

 

 

Tags