May 23, 2024 21:55 Asia/Jakarta
  • Jika Raisi Tak Ada, Para Teroris Pasti sudah Membantai Rakyat Iran

Banyak alasan mengapa para teroris gembira dengan gugurnya Presiden Iran, Syahid Ebrahim Raisi, dan syuhada lainnya, tapi satu yang sangat ditekankan oleh teroris adalah peran Syahid Raisi, dalam menghukum serius pada teroris Mojahedin-e Khalq Organization, MKO atas kejahatan-kejahatannya di sekitar tahun 1981.

Peristiwa menyedihkan yang menimpa helikopter pembawa Presiden Republik Islam Iran, dan sejumlah pejabat yang menyertainya telah menyebabkan hati rakyat Iran, terluka, dan membuat mereka tenggelam dalam duka.
 
Di sisi lain, para teroris kenamaan, dan musuh-musuh Republik Islam Iran, menari dengan gembira, dan mengaku senang dengan musibah yang menimpa Presiden Iran, beserta rombongan.
 
Ada banyak alasan kegembiraan musuh-musuh Iran, atas musibah ini, tapi salah satu yang sangat menjadi penekanan para teroris adalah peran Syahid Raisi, dalam menghukum mati para teroris penjahat MKO yang terkenal di Tehran.
 
jenazah Syahid Beheshti

 

Perlu diketahui bahwa Syahid Raisi, sebagai salah satu pejabat lembaga peradilan di masa itu, memainkan peran kunci dalam melawan kejahatan, dan pengkhianatan para teroris, dan menghukum mereka.
 
Masalah ini menjadi catatan bagi musuh-musuh Iran, dan para teroris yang masih tersisa, dan selama bertahun-tahun melakukan serangan terhadap Syahid Raisi.
 
 
Teror-Teror yang Dilakukan Para Teroris Rajavi
 
Di antara kelompok dan gerakan yang aktif sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran, adalah MKO. Nama ini tidak akan asing bagi mereka yang membaca sejarah kontemporer Iran.
 
Nama yang mengingatkan orang pada sabotase, teror, pemboman, dan aksi-aksi bersenjata. Padahal saat itu mayoritas gerakan rakyat Iran, di bawah kepemimpinan Imam Khomeini, mengedepankan perjuangan damai melawan Rezim Shah Pahlevi, boneka Amerika Serikat.
 
Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, dan setelah tidak ada sambutan rakyat Iran, atas pemikiran-pemikiran serta perilaku ekstrem MKO, kelompok ini berusaha merebut kekuasaan di Iran, melalui upaya bersenjata.
 

 

Massoud Rajavi, Ketua MKO, menetapkan sejumlah tahap untuk melawan Republik Islam Iran,
 
Tahap pertama, membuat Republik Islam Iran, tak punya masa depan, artinya dengan meneror para pejabat Iran, mereka akan melenyapkan stabilitas, dan masa depan negara ini.
 
Pada tahap yang dimulai 20 Juni 1981, dan berakhir pada musim panas tahun 1982 itu, kita menyaksikan operasi-operasi teror terbesar yang dilakukan MKO terhadap para pejabat Republik Islam Iran.
 
Peledakan kantor pusat Partai Jomhouri Eslami yang menyebabkan Syahid Behehsti, dan lebih dari 70 pejabat Iran, lainnya gugur, adalah salah satu operasi teror MKO di masa itu. Aksi brutal ini disebut oleh Massoud Rajavi sebagai "pukulan telak".
 
Ketua MKO Massoud Rajavi dan diktator Irak, Saddam Hussein

 

Selanjutnya MKO, berusaha mengebom rumah, dan kantor Imam Khomeini, tapi berhasil digagalkan, sampai target berikutnya yaitu Presiden dan Perdana Menteri Iran, saat itu, Syahid Rajai dan Syahid Bahonar, menjadi perhatian mereka, dan ledakan bom hebat menyebabkan keduanya gugur.
 
MKO selain meneror para pejabat politik, juga meneror tokoh-tokoh agama, dan mereka meneror lima Imam Jumat, di mimbar, dan ini menjadi bukti kejahatan organisasi tersebut.
 
Analisa MKO, organisasi yang mengaku berideologi Islam, dengan jalan perjuangan Marxis, dan didukung AS ini, ujung tombak pemerintahan Iran, terpukul, dan setelah memasuki tahap kedua, mereka akan menciptakan kerusuhan serta menciptakan krisis di Iran.
 
Di tahap ini anggota-anggota MKO, mendapat perintah dari Massoud Rajavi, untuk melakukan teror terhadap warga sipil di jalan-jalan, dan pasar. Mulai dari penjual sembako dan penjual roti hingga perempuan tak berdaya serta anak-anak yang tak bersalah termasuk anak perempuan tiga tahun bernama Leyla Nourbakhs, yang dibakar hidup-hidup oleh MKO.
 
Syahid Ebrahim Raisi dan Ayatullah Khamenei

 

Akan tetapi bukan hanya ini kejahatan MKO terhadap rakyat Iran, selama perang yang dipaksakan terhadap Iran (agresi militer Rezim Baath Irak ke Iran) yang didukung AS, para teroris MKO, secara total membantu Rezim Baath Irak, dan Saddam Hussein.
 
Para teroris MKO, memberikan pelayanan luas kepada Saddam, dalam menyerang Iran, di bidang intelijen, dan mengumpulkan informasi perang, sehingga dijuluki sebagai pilar kelima Rezim Baath Irak. Mereka bahkan menyusup ke tengah pasukan Iran, dan meneror para pejuang Iran. Para teroris MKO, juga membantai orang-orang Kurdi Irak, yang menentang Saddam Hussein.
 
Selama perang yang dipaksakan itu, beberapa operasi dilancarkan MKO, dan secara langsung memasuki arena pertempuran seperti Operasi Aftab atau Khorshid Taban, yang menyebabkan sekitar 3.500 orang gugur serta terluka, dan 508 tentara Iran, disandera.
 
Dalam operasi Mersad, 977 warga Iran, dibunuh oleh para teroris MKO, dengan cara yang paling sadis mulai dari membakar orang hidup-hidup, hingga memotong kepala pasien, serta membakar rumah sakit yang menyebabkan seluruh pasien ibu dan anak, terbakar.
 

 

Lebih dari itu, para teroris MKO, juga terlibat dalam pembantaian jemaah haji Iran, di kota suci Mekah, pada tahun 1987. Maka dari itu, berdasarkan pada kondisi semacam ini Syahid Raisi, sebagai pejabat lembaga peradilan Iran, berusaha membela rakyat Iran, secara serius, dan menumpas para teroris yang menyusup, dan bersembunyi di Tehran.
 
Syahid Ebrahim Raisi, adalah tokoh yang kehadirannya di lembaga peradilan Iran, menjadi hukuman bagi para teroris di Tehran, dan ia berdiri kokoh melawan para teroris dukungan AS, sebelum rakyat Iran dan Tehran, dibantai oleh para teroris MKO itu.
 
Sekarang pertanyaannya adalah, mengapa Barat, dan media-medianya sejalan dengan kelompok-kelompok teroris, alih-alih memuji Syahid Raisi, malah merusak citranya, dan terus menyebarkan kebohongan serta menutupi realitas? Apa keuntungan yang diperoleh Barat dari langkah ini? (HS)