Iran di Puncak Teknologi Rudal Anti-Tank
Apr 16, 2025 18:44 Asia/Jakarta
Pars Today – Produksi rudal-rudal anti-tank sejak berakhirnya era Pertahanan Suci, sampai hari ini, tetap menjadi prioritas utama industri pertahanan Republik Islam Iran.
Kelangkaan cadangan rudal berpemandu anti-tank di masa perang delapan tahun Iran, dan Rezim Baath Irak, menjadi alasan utama perhatian Tehran, terhadap bidang ini.
Pasca-berakhirnya perang, proyek-proyek seperti Toufan, dilakukan untuk merekayasa balik rudal anti-tank TOW buatan Amerika Serikat, di Iran, dan akhirnya sejumlah besar rudal dari tipe ini diproduksi.
Mematahkan Monopoli
Sebagian besar rudal anti-tank lama, membutuhkan pandangan langsung dari operator ke target, dan kendali berkelanjutan hingga saat rudal menghantam target.
Hal ini dalam perang modern, di tengah keberadaan sensor-sensor canggih dan drone, bahaya penemuan lokasi peluncuran rudal, serta serangan ke operator, mengalami peningkatan.
Kebutuhan terhadap rudal-rudal yang mampu melakukan teknik “tembak dan lupakan”, dan melancarkan serangan dari atas, telah menyebabkan pengembangan sistem-sistem seperti Javelin dan Spike. Iran sendiri telah mematahkan monopoli ini dengan memproduksi rudal Almas.
Rudal Almas: Lahirnya Sebuah Senjata Canggih
Rudal Almas, untuk pertama kalinya diperkenalkan ke publik pada tahun 2020 saat ditembakkan dari drone Ababil-3. Rudal berbasis udara ini dilengkapi dengan sayap, alat pelacak termal, dan memiliki kemiripan dengan rudal Spike, serta mampu menyerang target lapis baja, benteng dan pasukan.
Rudal Almas, dapat ditembakkan dari berbagai platform seperti pesawat tanpa awak, helikopter, kendaraan, dan bahkan oleh manusia, dan memiliki empat model,
Almas 1: jarak tempuh minimal dan maksimalnya 200 meter hingga empat kilometer, metode panduan dua titik, dan anti-benteng.
Almas 2: jarak tempuh tujuh kilometer, cocok untuk target-target di dalam wilayah musuh, bisa ditembakkan dari helikopter Cobra.
Almas 3: jarak tempuh 10 kilometer, mampu mengunci setelah ditembakkan, metode panduan canggih.
Badr: rudal ini dari sisi fisik sangat mirip dengan keluarga Almas. Jarak tempuh rudal ini antara 200-2.000 meter, memiliki kemampuan menembus lapis baja hingga 600 milimeter, mampu melakukan 'tembak dan lupakan', dan sudah diatur.
Almas 4 dan NLOS: Langkah Menuju Masa Depan
Pada tahun 2024, sebuah pameran capaian-capaian Kementerian Pertahanan Iran, digelar dan menampilkan rudal baru dari tipe Almas kemungkinan Almas 4.
Rudal ini dirancang dengan sayap berbentuk huruf X mirip rudal Spike NLOS (Non Line of Sight). Rudal ini memiliki jarak tempuh minimal 20 kilometer sehingga membuka peluang menghantam target-target yang tak terlihat, dan menhindarkan pembawanya dari jangkauan sistem-sistem jarak pendek musuh.
Spesifikasi detailnya masih belum dirilis sampai sekarang, akan tetapi desain rudal tersebut menunjukkan keunggulan dibandingkan dengan rudal-rudal lain yang mirip dengannya di dunia.
Multifungsi dan Strategis
Rudal-rudal Almas, karena bisa dipasang di berbagai jenis drone seperti Mohajer-10, telah meningkatkan kemampuan serangan Iran, dalam jarak jauh. Rudal-rudal ini merupakan opsi paling terjangkau untuk digunakan dalam pertempuran laut melawan kapal-kapal ringan dan cepat musuh.
Kemampuan rudal Almas, telah menempatkan Iran, pada posisi unggul di dunia, dan rantai pribumisasi senjata ini telah memperkuat kekuatan taktik Angkatan Bersenjata Iran. (HS)
Tags