Persepolis, Sebuah Mahakarya Teknik dan Arsitektur Iran Kuno
https://parstoday.ir/id/news/iran-i178202-persepolis_sebuah_mahakarya_teknik_dan_arsitektur_iran_kuno
Didirikan oleh Darius Agung dari Dinasti Akhemeniyah sekitar tahun 518 sebelum Masehi, Takht-e Jamshid — yang dalam masa kejayaannya dikenal dengan nama Parsa — bukan sekadar sebuah kota, melainkan ibu kota budaya yang megah dan sakral.
(last modified 2025-10-13T05:22:48+00:00 )
Okt 13, 2025 12:15 Asia/Jakarta
  • Persepolis, Sebuah Mahakarya Teknik dan Arsitektur Iran Kuno

Didirikan oleh Darius Agung dari Dinasti Akhemeniyah sekitar tahun 518 sebelum Masehi, Takht-e Jamshid — yang dalam masa kejayaannya dikenal dengan nama Parsa — bukan sekadar sebuah kota, melainkan ibu kota budaya yang megah dan sakral.

Keagungan dan kualitas arsitektur yang luar biasa dari bangunan yang didirikan oleh Darius menempatkan situs ini di antara kompleks arkeologi terbesar dan paling mengagumkan di dunia.

Menurut laporan Pars Today yang dikutip dari Press TV, teras luas Parsa, dengan tangga-tangga monumental, gerbang-gerbang raksasa, dan aula-aula berkolom tinggi, masih memancarkan gambaran keagungan kerajaan Akhemeniyah — persis sebagaimana yang dibayangkan oleh sang raja.
 

Keajaiban Teknik dan Arsitektur di Takht-e Jamshid

Fondasi Takht-e Jamshid sendiri merupakan karya rekayasa yang menakjubkan suatu tindakan sadar untuk menundukkan alam demi mewujudkan visi arsitektur kekaisaran.

Pembangunan teras raksasa seluas 125.000 meter persegi memerlukan perataan batuan alami, pengisian lembah dengan tanah dan puing, serta pembuatan dinding penahan batu yang dipahat dengan presisi, menjulang hingga 12 meter di atas permukaan tanah.

Pembangunan itu bukan hasil kebetulan, melainkan berdasarkan rencana yang sangat rinci, dilengkapi dengan sistem saluran bawah tanah, drainase, dan sumur air dalam untuk mengelola air hujan dan kebutuhan domestik kompleks kerajaan, sistem yang sebagian masih berfungsi hingga kini.

Dengan desain atap ringan dan balok kayu besar, para arsitek menciptakan ruang-ruang luas, terbuka, dan bercahaya, hanya dengan jumlah kolom yang minimal namun ramping dan tinggi menjulang, beberapa di antaranya berdiameter 1,6 meter dan mencapai ketinggian 20 meter.
 

Sejarah Terukir di Batu: Seni dan Simbolisme Takht-e Jamshid

Lebih dari sekadar keindahan struktural, Takht-e Jamshid adalah kanvas batu raksasa yang menggambarkan ideologi dan stabilitas kekaisaran dalam bahasa universal simbol dan citra.

Bagian paling menakjubkan dari relief batu ini menghiasi tangga ganda Istana Apadana, di mana dindingnya memvisualisasikan harmoni dan keteraturan dalam tatanan kekaisaran.

Di satu sisi tangga, tampak tiga baris horizontal pasukan elit dan bangsawan kerajaan: prajurit Persia dan Media, para pejabat istana, dan kaum ningrat yang digambarkan tengah berjabat tangan atau menyentuh bahu satu sama lain dengan ekspresi tenang dan bersahabat.

Di sisi lain, terpahat iring-iringan 23 delegasi pembawa upeti dari berbagai wilayah kekaisaran, masing-masing mengenakan busana khas nasional mereka dan membawa persembahan unik, menggambarkan keragaman dalam kesatuan imperium.
 

Warisan Dunia yang Abadi: Takht-e Jamshid dalam Sejarah Umat Manusia

Takht-e Jamshid menempati posisi tak tergantikan dalam warisan peradaban dunia, sebuah situs yang telah diakui UNESCO sebagai saksi tunggal dari salah satu kebudayaan tertua umat manusia.

Keaslian situs ini tetap nyaris sempurna: lokasi, material, dan struktur aslinya masih terpelihara, sementara proses restorasi dilakukan dengan teknik tradisional tanpa merusak wajah arkeologisnya.

Seluruh elemen utama yang mencerminkan nilai universal situs ini berada dalam kawasan yang dilindungi — mulai dari Istana Apadana dan Perbendaharaan Kerajaan, hingga makam para raja yang diukir di tebing sekitar kompleks.

Penelitian arkeologis yang terus berlanjut, di bawah program pengelolaan nasional dan internasional, berperan penting dalam memantau polusi, mencegah kerusakan, dan menjamin kelestarian hubungan unik antara masa kini dan masa lalu umat manusia.

Takht-e Jamshid bukan hanya permata warisan bangsa Iran, tetapi juga simbol universal kemegahan peradaban, sebuah puisi arsitektur yang diukir di batu, di mana setiap reliefnya masih berbisik tentang kekuatan, persatuan, dan keindahan abadi seni manusia.(PH)