Kepala AEOI: Troika Eropa dan Amerika Menargetkan Hukum Internasional
-
Wakil Presiden dan Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami
Pars Today - Wakil Presiden dan Ketua Organisasi Energi Atom Iran mengkritik upaya ketiga negara Eropa dan Amerika Serikat untuk mengesahkan resolusi anti-Iran baru di Dewan Gubernur dan menekankan bahwa pendekatan berulang ini menunjukkan berlanjutnya unilateralisme dan penyalahgunaan lembaga internasional.
Pada hari Minggu (16/11/2025), di sela-sela konferensi internasional "Hukum Internasional di Bawah Serangan, Agresi, dan Pertahanan" di Tehran, Wakil Presiden dan Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami, menyinggung upaya Troika Eropa untuk memajukan resolusi anti-Iran baru dalam pertemuan Dewan Gubernur mendatang, dan menyebut tindakan ini sebagai kelanjutan dari praktik tekanan politik dan unilateral yang sama yang dilakukan Barat.
Eslami mengatakan bahwa sayangnya, Amerika Serikat dan ketiga negara Eropa terus menggunakan klaim yang berulang, tidak realistis, dan provokatif terhadap Republik Islam dan berniat untuk mengangkatnya kembali dalam bentuk resolusi politik.
Kepala AEOI menyatakan bahwa serangan Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir Iran belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, karena untuk pertama kalinya sebuah fasilitas yang berada di bawah pengawasan penuh dan berkelanjutan Badan Energi Atom Internasional menjadi sasaran, dan ia menyatakan bahwa kegagalan IAEA, Dewan Gubernur, dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengutuk serangan ini merupakan pukulan telak bagi hukum internasional dan kredibilitas lembaga-lembaga internasional.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran mengkritik standar ganda dalam sistem internasional dan mengatakan bahwa beberapa negara memperluas "hukum rimba" dengan menyalahgunakan posisi mereka di IAEA, sementara tugas IAEA adalah memfasilitasi akses negara-negara terhadap teknologi nuklir damai dan mendukungnya, dan bukan untuk mematuhi tekanan politik.
Mengenai skenario penerbitan resolusi baru, Eslami juga menjelaskan bahwa langkah-langkah ini lebih merupakan operasi psikologis dan pengulangan tuduhan tak berdasar yang sama; sementara Iran telah memenuhi semua kewajibannya berdasarkan JCPOA dan tidak melanggar peraturan apa pun.
Menurut Eslami, dengan berakhirnya periode Resolusi 2231, Iran hanya akan menerima inspeksi pengamanan dan mengharapkan IAEA mengambil sikap yang jelas terkait serangan terhadap fasilitas-fasilitas di bawah pengawasannya.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran menekankan bahwa Republik Islam Iran akan melanjutkan jalur hukum dan kerja samanya dengan IAEA, tetapi tidak akan mundur dari hak-haknya yang tidak dapat dicabut.(sl)