Larijani: Tidak Ada Solusi Militer untuk Krisis Yaman dan Suriah

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, menggarisbawahi bahwa krisis Yaman dan Suriah tidak memiliki solusi militer.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven di Tehran, Sabtu (11/2/2017), Larijani mengatakan, solusi politik melalui pembentukan demokrasi dan pemerintah persatuan nasional akan menjadi metode terbaik untuk mengakhiri konflik.

Menurutnya, salah satu penyebab kekacauan di kawasan adalah bahwa beberapa negara menganggap invasi militer sebagai solusi untuk memecahkan krisis di Yaman dan Suriah.

"Ketidakpedulian beberapa negara regional terhadap peran demokrasi dalam menciptakan stabilitas, juga telah menjadi tantangan lain di Timur Tengah," tambahnya.

Larijani menerangkan bahwa kawasan juga menghadapi masalah lain selain isu terorisme. "Sayangnya, narkotika diselundupkan dari perbatasan Afghanistan dan Pakistan, dan Iran dipaksa menanggung beban besar untuk mengatasi itu," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Stefan Lofven mengatakan, pemerintah Swedia khususnya parlemen menyambut perluasan kerjasama Tehran-Stockholm di bidang parlemen, transportasi, energi, pertambangan dan teknologi baru informasi.

Perdana Menteri Swedia bersama sebuah delegasi politik dan ekonomi tiba di Tehran pada Jumat malam, atas undangan Presiden Iran Hassan Rouhani. (RM)