Iran Kecam Serangan Bom di Pakistan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengecam keras serangan teroris terhadap konvoi pejabat pemerintah di Provinsi Balochistan, Pakistan yang merenggut nyawa dan melukai puluhan orang.
Bahram Qassemi dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/5/2017) malam mengecam keras pemboman terhadap konvoi pejabat pemerintah Pakistan dan menyampaikan simpati kepada rakyat dan pemerintah negara ini.
Ia mengatakan, meluasnya tindakan terorisme dan instabilitas di kawasan merupakan desain dan konspirasi para penjahat yang mendefinisikan kepentingannya di dalam ketidakamanan negara-negara Muslim dan mengambil keuntungan atas meluasnya ketidakamanan itu.
"Sebagaimana Republik Islam Iran telah umumkan berulang kali bahwa pemberantasan fenomena buruk terorisme tidak mungkin hanya dengan slogan-slogan dan kata-kata belaka. Pemusnahan fenomena ini memerlukan sebuah tekad serius dan tindakan efektif dalam kontek kerjasama dan kolaborasi," ujarnya.
Qassemi menambahkan, Iran telah berulang kali memperingatkan mengenai "kondisi sulit dan berbahaya" yang makin meningkat di sejumlah negara tetangga, dan Tehran juga mengumumkan kesiapannya untuk bekerjasama untuk menangani masalah tersebut.
Ia menjelaskan, Iran sepenuhnya meyakini bahwa dalam sebuah standar ganda dan dalam koalisi-koalisi yang sepenuhnya politis dengan para pendukung nyata teror dan kekerasan, tidak akan mampu mengakhiri tindakan anti-kemanusiaan ini.
Sebelumnya, serangan bom menarget konvoi kendaraan yang mengangkut Maulana Abdul Ghafoor Haideri, Wakil Ketua Senat Pakistan tak lama setelah shalat Jumat.
Serangan yang terjadi di kota Mastung, yaitu sekitar 50 km selatan Quetta, ibukota Provinsi Balochistan ini merenggut nyawa sedikitnya 25 orang dan melukai 37 lainnya.
Sher Ahmed, Kepala Kesehatan Distrik Pemerintah Mastung mengatakan, Wakil Ketua Senat Abdul Ghafoor Haider lolos dari serangan dan hanya mengalami luka ringan namun sopir dan ajudannya tewas.
Kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan kejis tersebut. (RA)