Strategi Iran Ciptakan Keamanan Maritim
(last modified Sun, 08 Oct 2017 09:04:26 GMT )
Okt 08, 2017 16:04 Asia/Jakarta

Republik Islam Iran berada di lokasi yang sangat strategis. Cadangan besar sumber energi dunia dan juga posisi strategis yang menghubungkan Timur dan Barat telah menjadi poin istimewa bagi Iran.

Iran memiliki lebih dari 2.700 kilometer perbatasan maritim. Jelas bahwa Republik Islam membutuhkan angkatan laut yang kuat untuk menciptakan keamanan sekaligus mengubah kondisi geopolitik ini menjadi sebuah peluang.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Negara kita adalah sebuah negara maritim yang terhubung ke samudera, dan itupun karena sensitivitas khusus wilayah ini. Iran membutuhkan angkatan laut yang istimewa, dan Anda para pemuda adalah pemikul tanggung jawab ini. Kami berharap Anda bisa membangun sebuah angkatan laut yang layak untuk bangsa Iran."

Sejak tahun 2001, Angkatan Laut Iran memodernisasi persenjataannya dan melengkapi dirinya dengan rudal yang efisien dengan jangkauan 300 kilometer untuk menghadapi ancaman musuh. Jarak tembak ini hampir menjangkau semua sudut di perairan Teluk Persia dan Laut Oman.

Iran sedang menambah armada kapal perang produksi lokal dengan membangun pabrik kapal perusak di Bandar Abbas dan Bandar Anzali. Angkatan Laut Iran saat ini diperkuat dengan kapal perusak Jamaran dan Sahand di Teluk Persia, serta kapal perusak Jamaran-2 di Laut Kaspia dan kapal Shahid Bayandor dan Hovercraft Younes.

Panglima Angkatan Laut Militer Iran, Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, "Kami memulai jihad swasembada pada tahun-tahun setelah revolusi. Kami membuat suku cadang, kami membangun kapal Jamaran pada tahun 2007 dan kemudian membuat kapal perang Sahand. Kami mencatat rekor, di mana proyek tiga tahunan kami selesaikan dalam tempo kurang dari satu tahun. Kapal perang Sahand lebih kuat dari Jamaran."

Pada tahun 2011, Angkatan Laut Iran menyita perhatian dunia setelah dua kapal perang mereka memasuki Terusan Suez untuk menuju Laut Mediterania.

Televisi Russia Today dalam sebuah laporannya mengatakan, "Iran memiliki kapal perang yang patut diperhitungkan. Iran baru-baru ini mengirimkan kapal-kapal perangnya ke perairan Laut Mediterania dan Samudera Hindia, dan ini menandakan kemampuan angkatan laut mereka."

Pada saat yang sama, kantor berita AFP melaporkan kemarahan rezim Zionis Israel. Kemarahan yang mencerminkan rasa percaya diri bangsa Iran. Pada saat Iran ingin membawa dua kapal perangnya ke Laut Mediterania, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyebut tindakan itu provokatif.

"Perjalanan kapal perang Iran dari pantai Israel adalah fenomena yang tidak pernah terjadi selama bertahun-tahun dan menunjukkan bahwa rasa percaya diri Iran semakin bertambah setiap hari. Saya menyesalkan bahwa masyarakat internasional tidak bereaksi terhadap tindakan provokatif ini. Masyarakat internasional harus tahu bahwa Israel tidak dapat mengabaikan tindakan ini selamanya," tegas Lieberman.

Para pakar maritim mulai mengakui kekuatan Angkatan Laut Iran setelah kapal-kapal perangnya melintasi Terusan Suez dan memerangi perompak laut di Teluk Aden. Keamanan maritim bagi Iran telah menjadi sebuah isu strategis.

Dosen Universitas Beirut, Nabsal al-Sharjabi mengatakan, "Iran telah menyusun strategi jangka panjang maritim tahun 2025, di mana ia dapat mengendalikan pelayaran kapal-kapal dari Teluk Persia ke Bab al-Mandeb. Tehran juga dapat mengontrol pelayaran kapal di selatan Laut Merah hingga ke Samudera Pasifik dan, pada praktiknya, akan mencakup Terusan Suez. Kekuatan defensif Iran telah meningkat tajam ketika negara-negara di kawasan tidak punya kemampuan ini."

Kini, banyak dari putra-putra Iran mengarungi samudera demi mengamankan dan melindungi kepentingan Republik Islam. (RM)

Tags