Salehi: Dirjen IAEA Tidak Meminta untuk Mengunjungi Pusat Militer Iran
(last modified Sun, 29 Oct 2017 11:51:29 GMT )
Okt 29, 2017 18:51 Asia/Jakarta
  • Ali Akbar Salehi, Ketua AEOI.
    Ali Akbar Salehi, Ketua AEOI.

Ketua Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran mengatakan, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak mengajukan permintaan apapun untuk mengunjungi pusat-pusat militer Iran.

Ali Akbar Salehi mengungkapkan hal itu usai pertemuannya dengan Yukiya Amano, Dirjen IAEA di Tehran, Minggu (29/10/2017).

"Sesuatu bernama pusat-pusat militer tidak ada dalam pengawasan komprehensif (persetujuan safeguards  komprehensif) dan protokol tambahan dalam isi Rencana Bersama Komprehensif (JCPOA) serta tidak ada pembicaran terkait hal ini," imbuh Salehi ketika menyinggung kemungkinan kunjungan ke pusat-pusat miiter Iran.

Ia menjelaskan bahwa Iran menilai perjanjian nuklir JCPOA sebagai penting dan negara ini tertarik untuk melanjutkannya.

"Jika terjadi inkonsistensi mengenai JCPOA, Republik Islam Iran dalam 1,5 tahun ke depan mampu mencapai 100.000 SWU (unit dalam proses memperkaya uranium) dan dalam empat hari, negara ini mampu memulai pengayaan uranium hingga 20 persen di reaktor nuklir Fordow," ujarnya.

Salehi lebih lanjut mengatakan, jika JCPOA dirusak, maka akan memiliki konsekuensi yang tidak dapat diperkirakan, termasuk Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan berbagai traktat dan perjanjian internasional lainnya akan dipertanyakan.

"Dirjen IAEA berkunjung ke Tehran atas permintaannya sendiri dan telah dilakukan dialog yang baik dengannya. IAEA dalam laporan-laporannya hingga sekarang telah menegaskan sebanyak delapan kali bahwa Republik Islam Iran mematuhi kewajiban-kewajibannya," tuturnya.

Sementara itu, Iran, lanjut Salehi, meminta Amano untuk menjaga agar IAEA menyatakan pandangannya tanpa memihak.

Di sisi lain, Dirjen IAEA telah menegaskan komitmen Iran terhadap JCPOA dan menekankan pentingnya agar semua pihak untuk mematuhi perjanjian ini.

"Sejak Januari 2016, IAEA telah mengawasi komitmen-komitmen Iran sesuai JCPOA dan telah memverifikasinya," kata Amano.

Ia menjelaskan, IAEA meyakini bahwa JCPOA merupakan sebuah prestasi penting untuk verifikasi dan bisa menjelaskan bahwa kewajiban-kewajiban nuklir Iran dalam kerangka JCPOA sedang dilakukan.

Dirjen IAEA tiba di Tehran, ibukota Iran pada Sabtu malam. (RA)

Tags