Pasdaran Iran: Netanyahu dan Haley Sudah Jadi Komedian
https://parstoday.ir/id/news/iran-i51893-pasdaran_iran_netanyahu_dan_haley_sudah_jadi_komedian
Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), mengatakan pejabat Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel telah menjadi komedian yang menggelikan.
(last modified 2025-10-23T09:37:35+00:00 )
Feb 19, 2018 15:30 Asia/Jakarta
  • Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Hossein Salami.
    Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Hossein Salami.

Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), mengatakan pejabat Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel telah menjadi komedian yang menggelikan.

Brigadir Jenderal Hossein Salami pada Senin (19/2/2018) mengomentari aksi kocak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di podium Konferensi Keamanan Munich. Demikian dilaporkan Tasnimnews.

Netanyahu dalam pidatonya hari Ahad, menunjukkan potongan drone yang diklaim bagian dari pesawat tanpa awak Iran yang masuk ke zona udara mereka pada 10 Februari.

Brigjen Salami mengatakan, aksi komedi yang dipamerkan oleh pejabat AS dan rezim Zionis menunjukkan bahwa mereka sudah turun kelas dan kondisi mereka semakin kompleks dalam menghadapi Revolusi Islam.

"Israel mengklaim drone milik Iran telah terbang di zona udara wilayah pendudukan, tapi apakah klaim ini benar atau salah, harus kami katakan bahwa ini adalah bukan drone pertama atau drone terakhir milik poros perlawanan," tambahnya.

Soal pengiriman rudal Iran ke Yaman yang diklaim oleh pejabat AS, Brigjen Salami menjelaskan, "Mereka mengaku bahwa bagian rudal yang dipamerkan adalah milik Iran dan Iran secara tegas membantahnya, tapi pertanyaannya adalah apa yang sudah dilakukan oleh sistem rudal THAAD dan Patriot AS yang dimiliki Arab Saudi, sehingga gagal menghancurkan rudal tersebut."

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley pada Desember 2017, menampilkan sebuah potongan besi ke publik dan mengklaim bahwa ia adalah pecahan rudal Iran.

"Iran tidak bergantung pada kekuatan lain untuk membela dirinya. Ini adalah hasil dari keahlian pemimpin Revolusi Besar Revolusi Islam, di mana mampu memimpin rakyat dan mengendalikan perimbangan keamanan," tegas Brigjen Salami. (RM)