Safavi: Iran Gagalkan Rencana AS di Kawasan
(last modified Sun, 06 May 2018 10:14:55 GMT )
May 06, 2018 17:14 Asia/Jakarta
  • Mayor Jenderal Sayid Yahya Rahim Safavi
    Mayor Jenderal Sayid Yahya Rahim Safavi

Asisten dan Penasihat Senior Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Sayid Yahya Rahim Safavi mengatakan, Republik Islam telah menggagalkan upaya dan rencana AS untuk mengobarkan konflik di Asia Barat dan kehadirannya di kawasan ini.

Hal itu dikatakan Rahim Safavi dalam sebuah acara di Tehran, ibu kota Iran pada hari Minggu (6/5/2018). Menurutnya, hari ini sel-sel perlawanan telah muncul dan terbentuk di Irak, Suriah dan Yaman.

 

"Hari ini, budaya jihad, Muqawama, perlawanan, tuntutan independensi dan perlawanan terhadap penindasan dan arogansi telah terbentuk di antara umat Islam terutama di antara bangsa-bangsa di kawasan," imbuhnya.

 

Dia menuturkan, kehadiran AS di Irak dan Afghanistan tidak menghasilkan apapun bagi mereka kecuali penjajahan dan perang, dan para pejabat Gedung Putih juga telah berulang kali mengakui bahwa mereka yang telah menciptkan kelompok teroris Daesh (ISIS) dan mendorong Arab Saudi untuk menginvasi Yaman.

Daesh

 

Di bagian lain pernyataannya, Asisten dan Penasihat Senior Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei itu menjelaskan, pasca hancurnya Daesh di Irak dan Suriah, AS berusaha memindahkan sisa-sisa anggota kelompok teroris tersebut ke Afghanistan.

 

"AS telah kalah menghadapi Republik Islam Iran dan Poros Muqawama di kawasan dan negara itu gagal membentuk Timur Tengah Baru, sehingga terpaksa keluar dari Suriah," ujarnya.

 

Rahim Safavi menegaskan, keamaan regional harus diciptakan oleh rakyat-rakyat di kawasan sendiri dan Iran selalu mengejar perdamaian dan keamanan di Teluk Persia dan Asia Barat.

 

"AS, Inggris dan Ziois adalah penyebab ketidakamanan regional. Mereka berusaha menjual senjata dan menjarah (kekayaan) kawasan serta melindungi para penguasa dependen di wilayah ini," terangnya.

 

Masa depan rakyat Iran dan masa depan Asia Barat, lanjut Rahim Safavi, akan ditentukan oleh mereka sendiri dan AS tidak memiliki tempat dan andil di dalamnya. (RA)

 

Tags