Amir Abdollahian: Saudi Ingin Memaksa Yaman Menyerah
https://parstoday.ir/id/news/iran-i58754-amir_abdollahian_saudi_ingin_memaksa_yaman_menyerah
Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Bidang Internasional memperingatkan tragedi kemanusiaan bila perang di Yaman terus berlanjut.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jun 16, 2018 18:57 Asia/Jakarta
  • Hossein Amir Abdollahian, Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Bidang Internasional
    Hossein Amir Abdollahian, Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Bidang Internasional

Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Bidang Internasional memperingatkan tragedi kemanusiaan bila perang di Yaman terus berlanjut.

Menurut Mehr, Hossein Amir Abdollahian, Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Bidang Internasional mereaksi eskalasi agresi koalisi Saudi ke Yaman dan upaya untuk menduduki pelabuhan al-Hudaydah di barat negara ini.

Pasukan bayaran Arab Saudi

"Tragedi kemanusian semakin berkobar di balik bayang-bayang perang Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap Yaman," ungkap Amir Abdollahian.

"Tidak diragukan bahwa para agresor telah kalah di medan perang, tapi mereka ingin menduduki pelabuhan al-Hudaydah dan memutuskan bantuan air dan roti warga agar dapat memaksa Yaman menyerah," tambah Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Bidang Internasional.

Pasukan rezim Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) sejak sebulan lalu menggelar serangan militer dengan tujuan menduduki pelabuhan al-Hudaydah di barat Yaman. Pelabuhan al-Hudaydah jalur utama pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman.

Pasukan militer dan komite rakyat Yaman di hari-hari terakhir berhasil membalas serangan koalisi Saudi dan menimbulkan kerugian besar di pihak Saudi. Ratusan tentara Saudi dan UEA tewas di al-Hudaydah.

Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, UEA dan beberapa negara lainnya, melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015. Pasukan agresor juga memblokade Yaman dari darat, laut dan udara, sehingga menambah penderitaan rakyat negara itu.

Invasi militer Saudi dan sekutunya ke Yaman hingga sekarang telah merenggut nyawa belasan ribu warga negara ini dan melukai puluhan ribu lainnya.