Salehi: Tindakan Sepihak AS Mengancam Perdamaian Dunia
(last modified Mon, 17 Sep 2018 19:46:40 GMT )
Sep 18, 2018 02:46 Asia/Jakarta
  • Ali Akbar Salehi.
    Ali Akbar Salehi.

Kepala Badan Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan nasib kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) merupakan salah satu isu global yang paling penting saat ini.

Dia menyampaikan hal itu dalam pidatonya pada Konferensi Tahunan ke-62 Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria, Senin (17/9/2018) seperti dilansir IRNA.

"Sejak perjanjian itu mulai berlaku pada Januari 2016, IAEA dalam 12 laporannya memverifikasi kepatuhan Iran terhadap seluruh butir kesepakatan. Namun AS secara sepihak justru keluar dari JCPOA," ujar Salehi.

Keputusan sepihak AS, lanjutnya, merupakan pelanggaran terhadap resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB dan pelecehan atas prinsip-prinsip hukum internasional dan multilateralisme.

Salehi menjelaskan bahwa tindakan sepihak AS akan memiliki konsekuensi serius bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

"Penentangan komunitas internasional terhadap keputusan sepihak, tidak hanya mencerminkan kemarahan mendalam mereka pada unilateralisme AS, tetapi juga kekhawatiran mereka mengenai situasi yang sangat sulit di kawasan," ungkapnya.

Mengacu pada pembicaraan Iran dan Uni Eropa terkait nasib JCPOA, Salehi menuturkan langkah-langkah Uni Eropa adalah sebuah mekanisme yang tepat untuk menjawab pelanggaran AS terhadap resolusi PBB, dan Eropa harus mengambil tindakan yang lebih serius dan praktis untuk mempertahankan kesepakatan nuklir.

Mengenai Zona Bebas Senjata Nuklir di Timur Tengah, Salehi menuturkan Iran telah menjadi pendukung kuat gagasan ini sejak tahun 1974.

Dia mengkritik keras ketidakpedulian yang disengaja oleh beberapa negara tentang ancaman nyata akibat penolakan rezim Zionis Israel untuk bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan penolakannya terhadap inspeksi IAEA.

Di bagian akhir, Salehi mengatakan Republik Islam ingin memanfaatkan ilmu dan teknologi nuklir untuk mengelola sumber-sumber air dan merespon perubahan iklim.

"Kami juga ingin memproduksi listrik serta meningkatkan taraf kesehatan dan produksi pangan. Kami percaya bahwa salah satu misi utama IAEA adalah membantu negara anggota melalui transfer pengalaman, berbagi pengetahuan dan penyediaan peralatan yang dibutuhkan," tegasnya. (RM)

Tags