Ayatullah Araki: Front Kebebasan dengan Poros Iran Terbentuk di Dunia
(last modified Thu, 22 Nov 2018 05:38:21 GMT )
Nov 22, 2018 12:38 Asia/Jakarta
  • Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam, Ayatullah Mohsen Araki
    Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam, Ayatullah Mohsen Araki

Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam, Ayatullah Mohsen Araki mengatakan, musuh merasa terancam atas penyebaran pengaruh Republik Islam Iran.

Ayatullah Araki Rabu malam (21/11) kepada televisi Iran menjelaskan efisiensi Konferensi Internasional Persatuan Islam bagi persatuan umat Islam dan mengatakan, partisipasi tokoh berpengaruh di Iran menunjukkan kegagalan koalisi AS terhadap Tehran.

 

Seraya menekankan bahwa musuh merasa terancam atas penyebaran pengaruh Iran, Ayatullah Araki menambahkan, salah satu tujuan Konferensi Internasional Persatuan Islam adalah mengumumkan solidaritas negara-negara Islam.

Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam, Ayatullah Mohsen Araki

 

Ayatullah Araki mengingatkan, AS bersama sejumlah negara berusaha mengobarkan gerakan anti Iran, namun front muqawama melawan serangan tersebut.

 

Seraya menjelaskan bahwa di konferensi ke 32 persatuan umat Islam ini sekitar 300 tamu dari berbagai negara hadir, Ayatullah Araki mengatakan, wacana dan dialog persatuan mulai menemukan eksistensinya dan menjadi sebuah simbol.

 

"Di Konferensi Internasional Persatuan Islam hadir berbagai tokoh terkemuka politik hingga ulama, cendikiawan dan budayawan dari seluruh dunia termsuk negara-negara Islam sehingga mereka menyatakan telah terbentuk Front Pro Kebebasan dengan poros Iran di dunia," tambah Ayatullah Araki.

 

Ayatullah Araki menambahkan, dewasa ini para cendikiawan dan pejuang muqawama membentuk satu baruisan melawan kubu arogan dunia dan ini merupakan kemenangan besar bagi Republik Islam Iran.

 

Konferensi Internasional Persatuan Islam ke 32 digelar bersamaan dengan Pekan Persatuan mulai 24 hingga 26 November dengan tema "Quds Poros Persatuan Islam". (MF)