Kontrak Senjata, Parameter Baru HAM Versi Amerika
(last modified Sat, 24 Nov 2018 13:10:26 GMT )
Nov 24, 2018 20:10 Asia/Jakarta
  • Presiden Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi dalam pertemuan di Gedung Putih. (dok)
    Presiden Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi dalam pertemuan di Gedung Putih. (dok)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi mengatakan para pejabat Amerika mempromosikan paradigma baru dari perlindungan hak asasi manusia berdasarkan nilai kontrak senjata.

"Mereka mempromosikan hal ini lewat slogan-slogan tipu daya kemanusiaan dan kedok pembelaan HAM," tambahnya seperti dikutip kantor berita IRIB, Sabtu (24/11/2018).

Statemen ini disampaikan dalam menanggapi komentar miring jubir Departemen Luar Negeri AS terkait terorisme dan HAM di Iran.

"Tidak perlu berharap lebih dari pemerintah AS, yang menghubungkan isu HAM dan nyawa manusia dengan volume pertukaran perdagangan dan jumlah dolar yang diterima dari kontrak senjata," tegasnya.

Bahram Qasemi.

Hari ini, lanjut Qasemi, pemerintah AS membiarkan beberapa sekutunya yang anti-kemanusiaan untuk membunuh jutaan anak-anak, wanita dan orang-orang tak berdosa di negara-negara kawasan.

"AS membiarkan sekutunya untuk membuat mereka kelaparan dan terserang penyakit. Mereka membom sekolah, rumah sakit, pesta pernikahan dan majelis duka dengan jet tempur yang paling canggih," ungkapnya.

"Dalam situasi seperti ini, AS tidak dapat dan tidak boleh berteriak dan mengeluh tentang keamanan dunia dan hak asasi manusia di negara-negara lain," pungkasnya.

"Pembelaan pemerintah AS terhadap HAM dengan imbalan memperoleh dolar, hanya akan mengolok-olok hak asasi manusia itu sendiri," tandas Qasemi. (RM)

Tags