Perspektif Rahbar: Kegagalan Pasti Musuh dengan Mobilisasi Maksimal
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran hari Kamis (14/03) dalam pertemuan dengan wakil-wakil rakyat terpilih di Majles-e Khobregan atau Dewan Pakar Kepimpinan Iran menekankan pembentukan sebuah wacana dan pemahaman mendalam masyarakat terkait bentuk dan mekanisme perlawanan negara dan tokoh berpengaruh terhadap tantangan serta berbagai peristiwa
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, dalam melawan serangan maksimal musuh kita juga harus mengerahkan secara maksimal potensi, kemampuan dan kekuatan sehingga dengan keyakinan mendalam rakyat serta pejabat pemerintah atas zikir Ilahi dan tawakal kepada-Nya, Allah Swt akan mewujudkan janji-janji benar-Nya untuk bangsa besar Iran.
Ayatullah Khamenei tentang "menghadapi inovatif" dan "menghadapi reaktif" dalam menghadapi musuh menjelaskan, "Dalam 'menghadapi reaktif', gerakan kita mengkikuti gerakan musuh, tapi dalam 'menghadapi inovatif', maka inovasi berada di tangan kita dan kita memukul musuh dari area yang tidak dibayangkannya."
Setelah kemenangan Revolusi Islam, Iran selalu dihadapkan dengan konspirasi dan invasi musuh dalam berbagai dimensi. Republik Islam Iran telah menjadi sasaran invasi musuh karena dua ciri khas penting; independensi dalam berbuat terkait pengambilan keputusan luar negeri dan mengandalkan kemampuan dalam negeri untuk mencapai tujuannya.
Dalam 40 tahun kehidupan politiknya, Revolusi Islam telah meninggalkan semua konspirasi dan serangan musuh, politik, ekonomi dan bahkan militer dengan "wacana persatuan" dan "koherensi maksimum". Sekarang kehidupan Revolusi Islam telah tiba pada dekade kelima, musuh-musuh lebih berkonspirasi dengan segala cara untuk mencegah kemajuan Revolusi Islam dan menciptakan banyak tantangan baginya.
Revolusi Islam adalah satu-satunya revolusi di dunia yang telah memperoleh pengalaman yang baik dalam sejarah revolusi, dengan dukungan rakyat dan adanya wacana persatuan dan Revolusi Islam dikenal dengan nama baiknya di antara bangsa-bangsa kawasan dengan alasan ini.
Pengaruh rakyat, budaya, politik dan keamanan di kawasan strategis Asia Barat telah menjadikan Republik Islam Iran sebagai pemain efektif dan berpengaruh, dimana setiap rencana dan implementasi apa pun menjadi mustahil di kawasan itu tanpa Iran.
Kekuatan Republik Islam Iran ini telah membawa musuh-musuh, terutama Amerika Serikat, ke agresi ekonomi dan politik yang meluas, dimana diperlukan koherensi nasional dan analisis yang benar mengenai perilaku musuh utama Iran.
Tidak diragukan lagi, Republik Islam Iran adalah kekuatan yang efektif di kawasan Asia Barat, yang merupakan bukti kekalahan kelompok teroris Daesh (ISIS) di Irak dan sebagian besar Suriah dan kembalinya ketenangan dan keamanan jauh lebih baik daripada tujuh tahun terakhir di negara ini. Dampak yang sama terhadap Iran telah meningkatkan permusuhan Amerika Serikat dan Zionis Israel terhadap Iran dan para pejabat AS telah menekankan sanksi ekonomi yang meningkat terhadap Iran dalam kerangka tersebut.
Tetapi seperti ditekankan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Amerika Serikat dan Zionis Israel saat ini telah mengerahkan semua fasilitas dan kemampuan mereka melawan bangsa Iran dan Eropa entah bagaimana memusuhi Iran di sisi mereka, tetapi jika kita memobilisasi sebanyak mungkin fasilitas dan kemampuan kita, dengan pertolongan ilahi, Amerika Serikat akan menerima kekalahan terbesar dalam sejarahnya.
Tim yang berkuasa saat ini di Amerika dalam permusuhan dan dendam terhadap bangsa Iran dan negara Republik Islam Iran melebihi pemerintah-pemerintah Amerika sebelumnya. Namun, bangsa Iran memiliki pengalaman dengan permusuhan 40 tahun Amerika dan mengenal dengan baik perilaku negara ini dan di awal dekade kelima Revolusi Islam, kegagalan lain akan dicatat dan ditambahkan dalam rapor kekalahan Amerika Serikat.