Keamanan Teluk Persia dalam Pandangan Iran dan Jepang
(last modified Wed, 28 Aug 2019 04:53:49 GMT )
Aug 28, 2019 11:53 Asia/Jakarta
  • Zarif dan Taro Kono
    Zarif dan Taro Kono

Iran dan Jepang memiliki sejumlah kepentingan bersama terkait keamanan pasar energi dan stabilitas kawasan Teluk Persia.

Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, Selasa (27/8/2019) saat jumpa pers bersama Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif di Tokyo mengatakan, kami khawatir dengan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, dan kami berharap upaya-upaya diplomatik dilakukan untuk menurunkan ketegangan ini.

Sebelum bertolak ke Jepang, Menlu Iran bertemu Menlu Cina, Wang Yi di Beijing. Dalam kelanjutan agenda lawatannya, Zarif akan berkunjung ke Malaysia setelah bertemu Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo.

Meski tidak terlibat langsung dalam kesepakatan nuklir multilateral, JCPOA, namun Jepang sebagai negara kuat di bidang ekonomi dan politik, secara terbuka menunjukkan bahwa dirinya memahami dengan baik pentingnya komitmen pada JCPOA dan menjaga stabilitas serta keamanan kawasan.

Kenyataannya, dampak destruktif aksi sepihak Amerika Serikat tidak mengenal batas, dan jika Eropa serta negara-negara lain seperti Cina, Jepang, Rusia dan India berdiri melawan aksi sepihak Amerika dan mengumumkan penentangannya, maka aksi itu tidak mudah untuk dilanjutkan Washington.

Sekarang bahkan sekutu-sekutu terdekat Amerika sendiri memprotes pelanggaran aturan internasional yang terus dilakukan negara itu.

Sehubungan dengan ini, Japan Times menulis, situasi kawasan tidak kondusif, sepak terjang Amerika memicu ketegangan yang tinggi di kawasan. Pada situasi seperti ini akan sangat penting jika negara netral seperti Jepang ikut memainkan perannya.

Jepang selama ini tidak menutupi kekhawatiran atas berlanjutnya ketegangan di kawasan. Lawatan PM Jepang beberapa bulan lalu ke Iran membawa pesan ini, dan ia mengakui bahwa Iran adalah pemain penting dan berpengaruh di kawasan maupun dunia.

Selain memang karena Jepang menganggap Iran memiliki kapasitas yang besar di bidang ekonomi, dan hal itu dianggap sangat penting bagi Tokyo.

Surat kabar Jepang, Nikkei menulis, setiap hari para diplomat dan pejabat negara lain meminta pemerintah Jepang untuk melakukan kunjungan ke Iran, dan mereka tidak membiarkan Tokyo mundur dari rival-rival Asia dan Eropanya di Iran.

Dalam dua tahun terakhir, Amerika memberikan tekanan besar kepada sekutu-sekutunya di Eropa dan Asia untuk mengucilkan Iran, namun tidak berhasil.

Saat ini Amerika  sudah mengubah ancaman militer menjadi tekanan psikologis, tapi keduanya punya target yang sama yaitu mematahkan perlawanan Iran dan menyeret kembali Tehran ke meja perundingan tanpa hasil. (HS)

Tags