Panen Safron di Torbat-e Heydarieh (3)
Penduduk desa di wilayah Torbat-e Heydarieh mulai memanen Safron (Saffron) yang dikenal dengan "emas merah".
Torbat-e Heydarieh terletak di Provinsi Khorasan Razavi, Republik Islam Iran. Safron biasa dipanen pada Aban (bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah Syamsiah).
Memetik Safron biasa dilakukan pada musim gugur setiap tahunnya, di mana dalam kalender nasional Iran jatuh pada bulan Aban.
Safron adalah salah satu sumber pendapatan terpenting bagi penduduk Torbat-e Heydarieh. Emas Merah ini adalah rempah paling mahal di dunia.
Harga Safron bisa mencapai 2.000-10.000 dolar per pon. Proses yang harus ditempuh untuk mendapatkannya pun tak mudah.
Saffron berasal dari benang sari bunga saffron crocus (Crocus sativus). Rempah ini menghasilkan warna kuning cerah dan aroma yang tajam saat dicampurkan ke dalam air minum atau masakan.
Saffron biasa digunakan untuk membumbui nasi, misalnya nasi Biryani dari India, Arroz con pollo atau paella ala Spanyol dan beragam masakan dan makanan di Iran, bahkan untuk campuran es krim. Selain warna dan rasanya yang khas, safron juga memiliki khasiat antidepresan, dan bisa meredakan stres dan kecemasan.
Bunga Saffron hanya mekar dalam seminggu selama musim gugur. Dibutuhkan iklim dan curah hujan yang tepat agar saffron bisa tumbuh subur. Untuk menghasilkan 1 gram saja, dibutuhkan sekitar 150 bunga. Tanaman berbunga ungu cantik ini hanya tumbuh di beberapa negara, antara lain Iran, Pakistan, Yunani, Italia, dan Spanyol.
Iran adalah produsen utama safron. Sekitar 95 persen dari safron yang beredar di pasaran dunia berasal dari negara ini. (RA)