Pars Today

Iran dan Oman menandatangani tiga Nota Kesepahaman tentang Standar, Olahraga dan Transportasi Maritim.

Dokumen-dokumen itu ditandatangani pada pertemuan ke-18 Komisi Gabungan Kerja Sama Ekonomi Iran-Oman, yang diadakan di Tehran pada hari Sabtu, 7 Desember dengan ditandatangani Reza Rahmani, Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran dan Ali bin Masoud al-Sunaidy, Menteri Perdagangan dan Industri Oman.

Mengadakan pertemuan ekonomi bersama antara Iran dan Oman menegaskan gagasan bahwa kedua negara tetangga dapat memanfaatkan kapasitas kerja sama mereka dengan baik. Faktanya, hubungan geografis antara Oman dan Iran di Selat Hormuz dan signifikansi geopolitik dan geostrategis dari wilayah tersebut telah menggandakan motivasi Iran dan Oman untuk memiliki hubungan yang sangat baik.

Reza Rahmani, Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran pada pertemuan ke-18 Komisi Gabungan Kerja Sama Ekonomi Iran-Oman di Tehran, mengatakan koridor Utara-Selatan adalah kapasitas yang dapat digunakan bersamaan dengan kapasitas provinsi perbatasan untuk meningkatkan volume perdagangan antara Iran dan Oman hingga lima miliar dolar.

Menteri Perdagangan dan Industri Oman, Ali bin Masoud al-Sunaidy juga mendukung pandangan ini dan menyatakan, "Oman dapat menyediakan sebagian dari Koridor Utara-Selatan untuk kebutuhan ketahanan pangannya dan mengurangi ketergantungannya pada sumber-sumber lain."

"Oman, melalui Iran, dapat terhubung ke negara-negara pesisir Laut Kaspia dan mengeksploitasi kemampuan Iran untuk memenuhi kebutuhannya," ungkap al-Sunaidy.

Iran, dengan perbatasan lautnya yang luas dengan Teluk Persia dan Laut Oman, adalah satu-satunya negara yang memiliki koneksi terbaik ke negara-negara Utara yang tidak terhubung ke laut. Oman juga merupakan tetangga terdekat dengan tetangga selatan Iran di perairan Teluk Persia, dengan akar budaya dan agama yang sama dengan Iran.

Mehdi Borhani, ahli ekonomi berpendapat bahwa kapasitas ekonomi dan perdagangan dalam hubungan Iran dan Oman belum dimanfaatkan secara maksimal dan bahwa tingkat perdagangan saat ini tidak sepadan dengan hubungan politik antara kedua negara.

Dalam hal ini ia menjelaskan, "Mengimpor gas, memproses dan menciptakan nilai tambah dan mengekspor kembali dari pelabuhan Salala dan Sohar, yang merupakan pelabuhan terpenting Oman, dapat memperluas hubungan ekonomi Iran-Oman."

Di bidang industri juga bisa disebutkan pasar yang menguntungkan di Oman untuk penyerapan produk baja. Kapasitas permintaan di sektor ini cukup besar karena pertumbuhan jangka panjang industri konstruksi negara ini cukup signifikan dan baja berkualitas tinggi Iran dapat menjadi produk yang diinginkan untuk industri baja.

Contoh terbaru dari kecenderungan ini dapat dilihat dalam sambutan atas pameran industri konstruksi besar Iran yang diadakan di Oman Maret lalu.

Dalam hal ini, Republik Islam Iran menyambut kegiatan investor Oman di Zona Bebas Chabahar dan Jask dan di berbagai sektor ekonomi, terutama di bidang transit. Abdolnaser Hemmati, Kepala Bank Sentral Iran, bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Oman dan melakukan pembicaraan soal dukungan terhadap para pedagang di kedua negara untuk memfasilitasi transfer, masalah perbankan dan penerimaan uang.

Tingkat negosiasi ini menunjukkan bahwa Tehran dan Muskat dapat mengambil langkah besar dalam keuntungan bilateral yang tentunya mengungtungkan juga semua negara di kawasan ini dengan menggunakan kapasitas yang beragam seperti transformasi maritim, pariwisata, dan investasi pelabuhan bersama.

Selama ini, para pemimpin politik Oman selalu menjadi salah satu pihak untuk berkonsultasi tentang masalah-masalah regional dengan Iran. Dalam kerangka ini, terjalin kunjungan timbal balik yang terus berlangsung antara delegasi politik dua negara. Di bidang kerja sama ekonomi, kerja sama antara Iran dan Oman juga diperkirakan akan semakin dalam dan semakin kokoh.