Babak Baru Hubungan Iran-Korea Selatan
(last modified Sun, 01 May 2016 12:30:55 GMT )
May 01, 2016 19:30 Asia/Jakarta
  • Babak Baru Hubungan Iran-Korea Selatan

Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye tiba di Tehran pada Ahad (1/5/2016) atas undangan Presiden Hassan Rouhani. Ia tercatat sebagai pemimpin Korsel pertama yang mengunjungi Iran pasca kemenangan Revolusi Islam.

Dalam perjalanan bersejarah ini, Park membawa sebuah delegasi ekonomi yang terdiri dari 200 pelaku usaha di sektor pemerintah dan swasta.

Korsel terlibat kegiatan ekonomi yang signifikan di Iran sebelum penerapan sanksi, dan kepuasan publik Iran terhadap produk-produk negara itu telah mempermudah jalur kerjasama bilateral setelah perjanjian nuklir.

Menurut Wakil Menteri Perminyakan Iran, Amir Hossein Zamaninia, di sektor minyak dan gas saja, kedua negara akan menandatangani empat nota kesepahaman selama kunjungan tiga hari Presiden Korsel di Tehran. Strategi jangka panjang kerjasama Tehran-Seoul di sektor minyak dan gas akan disusun di hadapan pemimpin kedua negara.

Korsel merupakan salah satu konsumen terbesar minyak Iran. Impor minyak negara itu dari Iran pada Maret 2016 tumbuh lebih dari 81 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Para pejabat Korsel mengatakan bahwa mereka ingin meningkatkan impor minyak mentah Iran di masa mendatang untuk memenuhi kebutuhannya yang terus naik.

Produksi dan penjualan minyak Iran meningkat setelah pelaksanaan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) pada 17 Januari lalu, dan Republik Islam Iran ingin mengembalikan kuota produksinya ke era sebelum sanksi. Pasar tradisional minyak Iran di Asia terutama Asia Timur masih terus menerima pasokan minyak mentah dari Republik Islam.

Kerjasama perminyakan Iran-Korsel akan memperkaya hubungan ekonomi kedua negara dan menaikkan neraca perdagangan mereka. Nilai transaksi non-minyak Iran dan Korsel mencapai 4,1 miliar dolar pada tahun 2013. Peluang untuk meningkatkan nilai bisnis kedua negara telah tercipta setelah penghapusan sanksi dan kehadiran kembali para investor Korsel di Iran.

Dalam hal ini, Duta Besar Korsel di Tehran, Kim Sung-ho mengatakan bahwa lebih dari 30 dokumen dan nota kesepahaman kerjasama antara pihak pemerintah dan sektor swasta Iran-Korsel akan diteken selama kunjungan Presiden Park di Tehran.

"Dokumen dan nota tersebut mencakup sektor minyak dan gas, infrastruktur, maritim, kesehatan, dan beberapa proyek khusus serta bidang budaya," tambahnya.

Kunjungan Park merupakan titik balik dalam hubungan kedua bangsa dan negara, serta membuka lembaran baru dalam kemitraan tradisional kedua kekuatan penting di Asia ini.

Sektor utama kerjasama Tehran dan Seoul mencakup peningkatan pembelian minyak mentah dari Iran, investasi untuk transfer teknologi, penanaman modal di sejumlah proyek gas, dan kerjasama petrokimia.

Selama kunjungan Park, kedua negara juga akan menggelar seminar untuk mengkaji cara-cara memperluas kerjasama ekonomi dan bisnis di era pasca penghapusan sanksi. Seminar ini membuktikan tekad serius kedua negara untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan mengejar posisi yang tepat. (RM)

Tags