Suasana Meriah Pemilu Parlemen Iran (4)
Jutaan warga Republik Islam Iran yang memiliki hak suara berbondong-bondong datang ke Tempat-tempat Pemungutan Suara (TPS) di berbagai lokasi untuk memberikan suara mereka dalam pemilu parlemen ke-11 dan pemilu Dewan Ahli Kepemimpinan yang berlangsung pada hari Jumat, 21 Februari 2020.
Pemilu sela Dewan Ahli Kepemimpinan Iran periode ke-5 di Provinsi Tehran, Khorasan Razavi, Khorasan Utara, Fars dan Qom berlansung secara serentak bersamaan dengan pemilu parlemen ke-11.
Tempat-tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat. Penghitungan suara akan dimulai setelah pemungutan suara selesai.
Rakyat Iran akan memilih anggota parlemen untuk empat tahun ke depan. Tugas utama parlemen yang juga dikenal sebagai Majelis Syura Islami ini meliputi memperkenalkan dan mengadopsi undang-undang, dan mengawasi urusan negara.
57.918.159 orang memenuhi syarat untuk memilih, di mana 2.931.000 di antaranya menjadi pemilih pertama kali. Dari mereka yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilu ini, 50,13% adalah pria dan 49,87% adalah wanita.
Sebanyak 7.148 kandidat, termasuk puluhan warga Iran dari agama minoritas, mencalonkan diri dalam pemilu parlemen untuk memperebutkan 290 kursi.
Pemilu parlemen kali ini akan menjadi bersejarah di tengah ancaman dan sanksi ketat Amerika Serikat.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, pemilu akan menjamin kepentingan nasional Republik Islam Iran.
"Siapa pun yang peduli dengan kepentingan nasional negaranya harus berpartisipasi dalam pemilu," kata Rahbar usai memberikan suaranya.
Ayatulllah Khamenei menjelaskan, hari pemilu adalah perayaan nasional, dan kami mengucapkan selamat kepada semua rakyat Iran di seluruh negeri.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran lebih lanjut menjelaskan, hari pemilu adalah perayaan nasional, dan kami mengucapkan selamat kepada semua rakyat Iran di seluruh negeri.
Ayatullah Khamenei menambahkan, hari pemilu adalah hari di mana rakyat berpartisipasi untuk menggunakan hak-hak sipil mereka (yaitu untuk menggunakan hak mereka untuk memilih) dan berkontribusi dalam mengelola negara yang merupakan hak mereka.
Selain itu, lanjut Rahbar, memberikan suara dalam pemilu adalah kewajiban agama.
"Pesan saya adalah bahwa masyarakat dari semua lapisan harus datang untuk memilih kandidat yang mereka inginkan sesegera mungkin di paruh awal hari, dan jangan menundanya hingga akhir hari atau malam," tuturnya.
Ayatullah Khameneni mengatakan, masyarakat di setiap kota memberikan suaranya kepada jumlah calon yang dibutuhkan di kota itu. Misalnya di Tehran, mereka memberikan suara kepada 30 orang, sebab, hal ini akan sangat membantu pembentukan parlemen yang kuat.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran berharap pemilu kali ini menjadi sumber berkah Ilahi bagi Iran. Ayatullah Khamenei kemudian mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara pemilu dan insan media yang memberitakan pemilu meriah di Iran.
"Kami meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberikan kemakmuran dan kebaikan kepada bangsa Iran dan menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa ini serta membuat pemilu menjadi berkah bagi negara ini," pungkasnya. (RA)