Iran dan Hamas Tekankan Pendekatan Terpadu Hadapi Kesepakatan Abad
(last modified Fri, 06 Mar 2020 05:27:59 GMT )
Mar 06, 2020 12:27 Asia/Jakarta
  • Haniyah dan Kazem Jalali
    Haniyah dan Kazem Jalali

Duta besar Iran di Rusia, Kazem Jalali dan Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah bertemu di Moskow hari Kamis (05/03).

Seperti dilaporkan IRNA, Jalali dan Haniyah di pertemuan ini membahas transformasi politik Palestina khususnya pasca peresmian kesepakatan abad oleh Presiden AS Donald Trump. Keduanya juga menekankan dilanjutkannya muqawama sebagai solusi tunggal untuk meraih kemenangan dan menjamin hak-hak bangsa Palestina.

Di pertemuan ini juga ditekankan pentingnya mengambil pendekatan terpadu oleh negara-negara Muslim untuk melawan rencana AS-Zionis ini.

Sementara itu, Haniyah di kesempatan ini seraya berterima kasih atas dukungan Republik Islam Iran terhadap cita-cita bangsa Palestina, meminta salam hangatnya dan bangsa Palestina disampaikan kepada Rahbar Imam Khamanei, bangsa Iran dan keluarga Syahid Letjen Qasem Soleimani, komandan pasukan Quds IRGC yang gugur diteror militer AS.

Kazem Jalali di pertemuan ini seraya memuji perjuangan bangsa Palestina melawan rezim Zionis Israel, menekankan dilanjutkannya dukungan Republik Islam Iran terhadap muqawama Palestina dan penentangan terhadap kesepakatan abad.

Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meresmikan kesepakatan abad di Gedung Putih pada 28 Januari 2020.

Kesepakatan abad rencana baru pemerintah Amerika untuk menghapus hak-hak bangsa Palestina. Rencana ini disusun melalui kesepakatan dan kerja sama dengan sejumlah negara-negara Arab termasuk Arab Saudi.

Berdasarkan kesepakatan abad, Quds akan diserahkan kepada Israel, muqawama Palestina akan dilucuti senjatanya dan pengungsi Palestina di luar negeri tidak diijinkan kembali ke tanah airnya.

Penyerahan 30 persen wilayah Tepi Barat Sungai Jordan kepada Israel juga termasuk isi penting kesepakatan abad.

Berdasarkan rencana ini, Palestina hanya terdiri dari wilayah yang tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Mayoritas negara dunia, petinggi, tokoh dan elit politik di seluruh dunia khususnya umat Muslim mengutuk rencana rasis ini. (MF)