Berbuka dengan Tar Halva Shiraz, Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i81071-berbuka_dengan_tar_halva_shiraz_iran
Tar Halva adalah salah satu cake atau manisan tradisional kota Shiraz, Republik Islam Iran yang dihidangkan saat atau setelah buka puasa pada bulan suci Ramadhan.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
May 06, 2020 21:02 Asia/Jakarta
  • Tar Halva Shiraz, Iran.
    Tar Halva Shiraz, Iran.

Tar Halva adalah salah satu cake atau manisan tradisional kota Shiraz, Republik Islam Iran yang dihidangkan saat atau setelah buka puasa pada bulan suci Ramadhan.

Pada zaman kuno, Tar Halva itu sangat umum di antara keluarga Shirazi dan disiapkan di pesta-pesta dan berkabung, terutama selama bulan suci Ramadhan.

Perbedaan antara Tar Halva ini dan Halva-halva lainnya adalah dalam penggunaan starch yang membuatnya mudah dipotong dalam bentuk apapun. Tar Halva dan biasanya juga dimasak dalam dua warna: putih dan kuning (kuning dengan Safron).

Tar Halva dimasak dari awal malam setelah berbuka puasa sampai tengah malam, terkadang sampai dekat sahur. Tar Halva juga merupakan makanan penutup yang dibuat dari tepung beras, kapulaga tanah dan mentega, dan dimaniskan dengan sirup Saffron ringan yang beraroma ringan dengan air mawar.

Tar Halva dibuat menggunakan berbagai metode di berbagai bagian Iran dari Utara ke Selatan, dan ini menghasilkan banyak jenis Tar Halva dengan warna, konsistensi, dan rasa yang berbeda.

Kata Halva berasal dari bahasa Arab "Halwa," yang berarti makanan penutup atau permen. Halva adalah hidangan penutup yang sangat populer di banyak bagian dunia dan setiap negara menggunakan metode berbeda dengan bahan tambahan khusus.

Bisa dibilang ada banyak resep dan teknik Halva yang berbeda dengan negara-negara yang membuatnya. Misalnya di Iran ada begitu banyak jenis Halva: Tar Halva dibuat dengan tepung beras.

Halva biasa dibuat dengan tepung terigu. Halva Ardeh dibuat dengan pasta wijen yang dicampur dengan gula dan pistachio. Halva Havij dibuat dengan wortel. Halva Zanjabil adalah halva yang lebih kering dengan rasa jahe panas. (RA)