Wakil Syeikh Zakzaky: Kebebasan, Keamanan dan Kemerdekaan Hak Bangsa Palestina
Wakil Syeikh Ibrahim Zakzaky, Pemimpin Gerakan Islam Nigeria menilai kebebasan, kemerdekaan dan keamanan sebagai hak bangsa Palestina seraya menjelaskan, "MasalahPalestina bagi warga Afrika bukan hanya masalah agama, tetapi masalah moral, keyakinan dan kemanusiaan."
"Syeikh Ibrahim Zakzaky selalu memberikan perhatian khusus terkait masalah Palestina dan hal ini menyebabkan masalah Palestina memiliki tempat khusus bagi rakyat Afrika," ungkap Abdulqadir Sanusi, Wakil Syeikh Zakzaky hari Senin (18/05/2020) sore di hari pertama Kongres Internasional Al-Quds yang diselenggarakan secara virtual di kantor perwakilan Wali Faqih dalam urusan Haji dan Ziarah. Demikian IRNA melaporkan.
Wakil pemimpin Gerakan Islam Nigeria menyatakan, Syeikh Ibrahim Zakzaky sebagai penyeru kebebasan al-Quds di Afrika dan di jalan ini mempersembahkan 30 orang dari pengikutnya gugur syahid. Sementara dari keluarganya sendiri ada tiga orang yang gugur syahid.
Melanjutkan kecaman terhadap kejahatan rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina dan bangsa-bangsa di kawasan, Abdulqadir Sanusi mengatakan, "Israel sepanjang kehidupan sialnya, telah melakukan banyak kejahatan besar dan tidak terhitung serta tangannya berlumuran darah puluhan ribu warga Palestina yang tertindas."
"Rakyat Palestina seperti rakyat di negara-negara lain menuntut kebebasan, keamanan dan kemerdekaan," tambah Sanusi.
Cendekiawan muslim Nigeria ini menyebut upaya menghormati Palestina dan al-Quds adalah penghormatan kepada kemanusiaan seraya menyatakan, keberanian dan semangat ada dalam darah warga Palestina dan bangsa Palestina memanifestasikan semua nilai-nilai kemanusiaan.
Wakil pemimpin Gerakan Islam Nigeria menekankan pentingnya persatuan dan resistensi umat Islam dalam menghadapi kezaliman para penindas seraya mengatakan, "Berdasarkan ajaran Islam, harus melawan kezaliman dan tidak boleh menyerah kepada penindas."
Abdulqadir Sanusi di akhir pembicaraannya menyampaikan harapannya bahwa Palestina sebagai bagian dari tubuh dunia Islam akan kembali ke dalam pangkuan bangsa Palestina.
Kongres Internasional Al-Quds yang diselenggarakan selama dua hari dimulai hari Senin sore dengan dihadiri para ahli dan cendekiawan dari 18 negara.