Demo Warga Hamedan-Shiraz Mengecam Majalah Prancis (2)
(last modified Thu, 10 Sep 2020 10:26:33 GMT )
Sep 10, 2020 17:26 Asia/Jakarta
  • Unjuk rasa warga Iran mengecam penghinaan terhadap Rasulullah SAW oleh Charlie Hebdo, Kamis (10/9/2020).
    Unjuk rasa warga Iran mengecam penghinaan terhadap Rasulullah SAW oleh Charlie Hebdo, Kamis (10/9/2020).

Warga kota Hamedan (Hamadan) dan Shiraz, Republik Islam Iran mengecam penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW oleh majalah satir Prancis, Charlie Hebdo pada hari Kamis, 10 September 2020.

Warga Hamedan berkumpul di Masjid Jami' kota ini untuk mengungkapkan kecaman keras mereka terhadap penghinaan terhadap Rasulullah SAW yang dilakukan kembali oleh Charlie Hebdo. Sementara warga kota Shiraz berdemo di Masjid Syuhada Shiraz.  

Majalah Charlie Hebdo baru-baru ini memuat kembali gambar karikatur penghinan terhadap Rasulullah SAW. Tindakan ini membangkitkan kemarahan umat Islam dunia, termasuk umat Islam di Republik Islam Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh mengecam keras publikasi gambar penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw oleh Charlie Hebdo.

Khatibzadeh pada Kamis (3/9/2020) malam mengatakan, segala bentuk penghinaan, dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saw, dan nabi-nabi Tuhan lainnya sama sekali tidak bisa dibenarkan.

"Penghinaan yang kembali dilakukan media Prancis dengan dalih kebebasan pers, telah menyakiti hari para pengikut agama tauhid dunia, dan ini merupakan provokasi serta penghinaan terhadap nilai-nilai Islam, dan akidah lebih dari satu miliar umat Islam," ujarnya.

Jubir Kemlu Iran menegaskan, berbeda dengan alasan penghinaan yang dilakukan oleh Charlie Hebdo, kebebasan berpendapat memiliki nilai luhur yang harus diterapkan dalam bentuk konstruktif untuk menciptakan kehidupan rukun sesama manusia, dan mencapai kesepahaman di antara agama-agama.

Sementar itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pesannya juga mengecam keras penistaan terbaru yang dilakukan majalah Prancis tersebut.

Ayatullah Khamenei dalam pesannya mengatakan, dosa besar dan tak terampuni sebuah majalah Prancis dalam menistakan Rasulullah SAW kembali menguak sikap keras kepala dan dendam lembaga politik dan budaya dunia Barat terhadap Islam dan Umat Islam.

Rahbar menambahkan, alasan kebebasan untuk tidak mengecam kejahatan besar ini yang dikatakan sejumlah elit politik Prancis, sepenuhnya tertolak, keliru dan penipuan publik.

"Gerakan seperti itu pada saat sekarang ini juga dapat menjadi motivasi untuk menyimpangkan opini bangsa-bangsa dan pemerintah di Asia Barat dari peran busuk Amerika Serikat dan Zionis bagi kawasan," ujarnya.

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa bangsa Muslim khususnya negara-negara Asia Barat, selain mempertahankan kewaspadaan dalam isu-isu kawasan sensitif ini, juga tidak boleh melupakan permusuhan elit politik dan pemimpin Barat terhadap Islam dan umat Muslim.

Rakyat di berbagai kota di Iran menggelar unjuk rasa pada hari Kamis (10/09/2020) untuk mengecam penghinaan majalah Prancis tersebut terhadap Nabi Muhammad SAW. (RA)

Tags