Penangkapan Habib Kaabi, Pemimpin Kelompok Teroris yang Dilindungi Arab dan Barat
(last modified Sun, 01 Nov 2020 14:57:36 GMT )
Nov 01, 2020 21:57 Asia/Jakarta
  • Kementerian Intelijen Republik Islam Iran
    Kementerian Intelijen Republik Islam Iran

Dengan upaya pasukan Kementerian Intelijen Iran, sejauh ini sejumlah pemimpin dan elemen teroris aktif di berbagai negara telah diidentifikasi dan dipertukarkan dengan badan intelijen negara-negara sahabat, ditangkap dan dikembalikan ke Iran.

Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa media melaporkan pada Sabtu (31/10/2020) pagi tentang penangkapan "Habib Kaabi" yang dikenal sebagai Habib Asewad, salah satu pemimpin kelompok teroris al-Ahwaziyah dan dalang serangan terhadap parade Angkatan Bersenjata Iran di Ahvaz.

Habib Kaabi, salah satu pemimpin kelompok teroris al-Ahwaziyah

Para teroris tentara bayaran kelompok ini menembaki masyarakat pada 22 September 2018, di sela-sela parade Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran di Ahvaz, yang mengakibatkan 25 orang gugur syahid dan lebih dari 60 lainnya luka-luka.

Menanggapi aksi teroris ini, Korps Garda Revolusi Islam menargetkan markas para pemimpin kejahatan ini di timur sungai Efrat dengan beberapa rudal balistik, yang menewaskan sejumlah besar teroris Takfiri dan pemimpin kejahatan teroris di Ahwaz.

Kelompok teroris yang dikenal sebagai al-Ahwaziyah mengumumkan keberadaannya pada tahun 1999 oleh beberapa orang yang berafiliasi dengan negara-negara Arab di Teluk Persia di Eropa, dan markas besarnya berlokasi di London. Kelompok teroris ini juga telah mendirikan cabang di Mesir, UEA, dan Arab Saudi.

Kelompok teroris al-Ahwaziyah, yang dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan berbagai rencana untuk menciptakan ketidakamanan di Ahvaz, juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kekerasan selama protes rakyat, untuk memprovokasi kerusuhan etnis.

Pemboman di Organisasi Manajemen dan Perencanaan, Lembaga Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, Perusahaan Rencana Pembangunan Tebu Khuzestan, dan meledakkan pipa minyak adalah tindakan teroris lain yang dilakukan oleh anggota kelompok ini.

Para anggota kelompok rasis dan teroris ini percaya bahwa perjuangan bersenjata harus terus berlanjut hingga kehancuran Persia (non-Arab) dan pembebasan Arab Saudi (provinsi Khuzestan, Bushehr dan Hormozgan serta pulau-pulau Teluk Persia). Tiga pulau Abu Musa dan Tonb juga dianggap sebagai bagian dari tanah Arab, dan di samping itu, mereka telah menjadikan petanya dengan nama judul Teluk Arab sebagai ganti Teluk Persia.

Inti dari kelompok teroris al-Ahwaziyah, seperti banyak kelompok teroris lainnya, berada di negara-negara Barat, dan para pemimpinnya telah tinggal di negara-negara Barat selama bertahun-tahun. Belanda, Denmark, dan Inggris adalah tiga negara Eropa yang telah menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kelompok teroris selama bertahun-tahun. Pada Oktober 2017, Steve King dari Partai Republik, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Donald Trump, bertemu dengan Karim Abdian Bani Saeed, salah satu pemimpin kelompok teroris di Washington.

Pada September 2017 lalu, salah satu anggota kelompok teroris bernama Mena Silavi berpidato dan menebar tuduhan terhadap Iran di sela-sela pertemuan Komisioner Tinggi HAM PBB di Jenewa.

Teroris dan penjahat internasional yang telah lama dicari ini beroperasi secara bebas dengan dukungan negara-negara Eropa dan kurangnya kerja sama mereka untuk menahan dan mengekstradisinya ke Iran. Namun pada akhirnya, dengan koordinasi peradilan dengan beberapa negara, teroris kriminal ini berhasil ditangkap dan dipindahkan ke Iran.

IRGC

Iran telah menghadapi banyak aksi dan konspirasi teroris sejauh ini. Konspirasi diplot langsung oleh agen mata-mata rezim Zionis dan Amerika Serikat dan Eropa. Pasukan intelijen negara, serta IRGC dan pasukan militer yang kuat yang selalu menjaga perbatasan Iran. Mereka adalah penghalang yang kuat terhadap pengaruh kelompok teroris di kawasan, dan dengan tindakan tegas, mereka telah menggagalkan banyak konspirasi dan pergerakan kelompok teroris dan elemen yang menyusup.

Sebelumnya, aparat intelijen dan keamanan Iran berhasil melakukan operasi kompleks seperti penangkapan Abdolmalek Rigi, salah satu pemimpin kelompok teroris di Iran timur; Ini telah menunjukkan kemampuannya untuk menuntut, menangkap dan menyerahkan penjahat ke pengadilan untuk diadili dan dihukum.

Tags