Jubir Kemlu Iran Respon Tuduhan Berulang Saudi
(last modified Mon, 16 Nov 2020 15:00:41 GMT )
Nov 16, 2020 22:00 Asia/Jakarta

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa Arab Saudi harus berhenti mengulangi tuduhan tak berdasar terhadap Iran dan mereka tidak dapat menciptakan perdamaian di kawasan dengan cara seperti itu.

Hal itu dikatkaan Khatibzadeh dalam konferensi mingguannya di Tehran pada hari Senin (16/11/2020) ketika menjawab pertanyaan wartawan Iran Press tentang pernyataan Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud bahwa dunia harus mengambil sikap terhadap program nuklir Iran.

Khatibzadeh menuturkan bahwa Arab Saudi telah mengulangi tuduhan tak berdasar ini beberapa kali. Dia juga menyinggung soal perdamaian di kawasan.

"Para penguasa Al Saud harus setia hanya pada kemampuan dunia Islam dan negara-negara di kawasan. Persahabatan Iran dengan negara-negara Islam terus berlanjut dan tangan Iran terbuka," ujarnya.

Khatibzadeh menyatakan bahwa kalimat berulang dan pernyataan membosankan dari para penguasa Saudi bukanlah hal yang tidak wajar.

"Pesan Iran cukup jelas: Rezim Al Saud tidak dapat mengatur kawasan dengan keserakahan untuk membeli senjata dan kurangnya pemahaman yang tepat tentang persamaan regional dan internasional serta penindasan terhadap rakyatnya," tambahnya.

Jubir Kemlu Iran menegaskan bahwa perdamaian tidak dapat dicapai dengan membunuh rakyat Yaman.

"Persatuan Islam tidak dapat diciptakan dengan pemikiran Wahabi dan takfiri. Sumber daya dunia Islam tidak dapat diubah menjadi pengkhianatan terhadap perjuangan dan cita-cita rakyat Palestina. Selama penguasa Al Saud tidak kembali dari jalan keliru ini, tidak ada prospek untuk keluar dari isolasi bagi para penguasa Al Saud, " kata Khatibzadeh.

Khatibzadeh mencatat bahwa Republik Islam Iran mengetahui semua kesalahan, rencana, dan konspirasi Al Saud.

"Kami adalah tetangga dan kami tidak punya pilihan selain bergandengan tangan untuk kemajuan kawasan, dan penguasa Al Saud harus menjauh dari tuduhan tak berdasar ini," pungkasnya. (RA)