Iran Jawab Kekhawatiran Eropa soal Mesin Pengayaan Uranium
-
Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei.
Pemerintah Republik Islam Iran menanggapi kekhawatiran Troika Eropa tentang pemasangan sentrifugal baru di reaktor nuklir Natanz.
Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei pada hari Selasa (8/12/2020) mengatakan langkah Iran memasang 500 sentrifugal di Natanz sejalan dengan pengurangan proporsional dari komitmen perjanjian nuklir JCPOA setelah Amerika Serikat menarik diri.
Troika Eropa anggota JCPOA (Inggris, Jerman dan Prancis) pada Senin kemarin menyatakan kekhawatirannya atas keputusan Iran memasang lebih banyak sentrifugal di Natanz, tanpa menyinggung kelemahan mereka sendiri dalam memenuhi kewajiban perjanjian.
Rabiei, seperti dilansir Iran Press, menuturkan sentrifugal yang dipasang di Natanz adalah generasi IR-2m dan memiliki kapasitas pengayaan hampir 6 kali lebih banyak daripada generasi IR-1.
"Apa yang dilakukan Iran sesuai dengan 5 langkah pengurangan kewajiban JCPOA dan hal ini telah dilaporkan ke Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Pemasangan sentrifugal generasi ini dilakukan di bawah pengawasan IAEA," jelasnya.
Rabiei menambahkan bahwa pemasangan sentrifugal baru di Natanz sudah sejalan dengan JCPOA dan sesuai dengan hak-hak yang tercantum di dalamnya untuk para pihak.
Dia menggarisbawahi bahwa semua tindakan Iran dapat dibatalkan jika para pihak dalam perjanjian JCPOA memenuhi kewajiban mereka.
Soal ketertarikan beberapa pihak seperti Jepang dan negara-negara Arab Teluk Persia untuk terlibat dalam perundingan JCPOA, Rabiei menegaskan Iran menyambut baik peran Jepang sebagai negara sahabat dan mitra penting dalam urusan internasional, tetapi dalam pandangan Tehran, perundingan nuklir benar-benar sudah selesai.
"JCPOA bukan sebuah masalah yang bisa dinegosiasi ulang atau ditambahkan anggota lain," tegasnya.
Dia memastikan bahwa tidak akan ada negosiasi baru, dan satu-satunya perkara yang tersisa adalah semua pihak harus memenuhi kembali kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir. (RM)