Rahbar: Partisipasi Luas Pemilih Perkuat Posisi Pemerintahan Terpilih
(last modified Sat, 15 May 2021 10:45:35 GMT )
May 15, 2021 17:45 Asia/Jakarta

Pendaftaran bakal calon presiden ke-13 di Republik Islam Iran telah dimulai pada hari Selasa, 11 Mei 2021.

Masyarakat yang memenuhi syarat memiliki kesempatan selama lima hari dari jam 08.00-18.00 untuk mendaftar sebagai calon presiden.

Lokasi pendaftaran berada di gedung Kemendagri dan pendaftaran berakhir pada hari Sabtu, 15 Mei 2021.

Dewan Garda Konstitusi akan mengkaji dan meninjau file para bakal calon yang telah mendaftar dan mengumumkan nama-nama yang lolos kelayakan.

Mereka yang lolos akan secara resmi bertarung dalam pemilu presiden ke-13 pada waktu yang ditentukan.

Pemilu presiden ini rencananya akan berlangsung pada tanggal 18 Juni 2021 atau 28 Khordad 1400 Hijriah Syamsiah.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, partisipasi luas pemilih dalam pemilu presiden yang akan berlangsung pada 18 Juni 2021 akan meningkatkan kemampuan pemerintah yang terpilih dan memperkuat status keamanan negara dan kekuatan pencegah.

Hal itu disampaikan Rahbar dalam pertemuan virtual dengan perwakilan kelompok-kelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Republik Islam Iran pada hari Selasa, 11 Mei 2021.

Ayatullah Khamenei menyinggung pentingnya demokrasi dan pemilu yang akan berlangsung tidak lama lagi. Dia mengatakan, partisipasi luas pemilih pada pemilu mendatang akan sangat memengaruhi kekuatan dan kemampuan pemerintahan terpilih dan meningkatkan reputasi, keamanan, dan pencegahan negara.

Rahbar  menegaskan, pilihan yang tepat harus dibuat dalam pemilu. Pejabat pemerintahan di masa depan harus kompeten, memiliki kemampuan manajerial, saleh, dan memiliki keyakinan pada kemampuan domestik negara karena "pejabat pemerintah yang putus asa tidak dapat menyelesaikan apa pun."

Ayattullah Khamenei menuturkan, seorang individu yang yakin bahwa tidak ada yang bisa dilakukan di bidang pertahanan, politik, ekonomi, dan produksi di dalam negeri maka dia tidak pantas untuk memerintah rakyat.

"Mereka yang berkuasa harus memiliki keyakinan pada kekuatan rakyat dan pemuda, dan menampilkan kinerja revolusioner, serta benar-benar mencari keadilan, dan bertindak melawan korupsi," tegasnya.

Pemerintahan seperti itu, lanjutnya, akan dapat mengatur urusan negara dengan menunjuk ratusan pejabat dan manajer muda yang saleh. (RA)