Apakah Malaysia akan Legalkan Ganja Medis?
Kaukus Parlemen Malaysia tentang ganja medis menyatakan bahwa kabinet negara ini akan membahas masalah kebijakan yang berkaitan dengan legalisasi ganja untuk penggunaan medis dan pengembangan industri.
"Lebih dari 40 negara telah melegalkan konsumsi ganja untuk tujuan pengobatan. Kaukus percaya bahwa Malaysia memiliki ruang dan peluang besar dalam industri ini untuk tujuan pengobatan dan penelitian yang dapat memberikan banyak manfaat bagi negara," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (12/4/2022) seusai pertemuan kaukus yang dihadiri Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, seperti dilansir Straitstimes.
Menurut laporan Straitstimes, Perdana Menteri Malaysia menanggapi secara positif isu-isu mengenai industri tersebut, dan menurutnya, masalah itu akan dibahas lebih lanjut oleh Kabinet.
Ia menambahkan bahwa industri ganja global, ketum, dan ganja medis bernilai RM60 miliar (S$19,4 miliar). Ketum adalah tanaman yang memiliki sifat stimulan dan opioid, mirip dengan zat ilegal dan adiktif.
Isu legalisasi ganja medis menjadi sorotan setelah penyanyi lokal populer Yasin Sulaiman, yang membawakan nasyid atau lagu-lagu renungan, didakwa menanam dan memperdagangkan ganja, yang katanya digunakan untuk tujuan medis.
Dia menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup jika terbukti bersalah di bawah undang-undang narkoba Malaysia yang keras.
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin memasuki perdebatan minggu lalu, dengan mengatakan bahwa dia menyambut baik penelitian dan studi klinis yang diprakarsai oleh industri atau akademisi tentang penggunaan ganja.
"Banyak diskusi akhir-akhir ini tentang penggunaan ganja untuk pengobatan," katanya dalam tweetnya.
Sejauh ini, belum ada pengajuan penuh untuk studi/percobaan klinis. Banyak ekspresi ketertarikan, pembicaraan dan advokasi media sosial.
Yasin, 47 tahun, ditangkap pada 24 Maret di rumahnya di Selangor karena dicurigai menanam 17 tanaman ganja dan memperdagangkan 214 gram obat tersebut. (RA)