Anwar Ibrahim: Malaysia Tidak Izinkan Kekuatan Besar Dikte Masa Depannya
(last modified Fri, 31 Mar 2023 07:25:32 GMT )
Mar 31, 2023 14:25 Asia/Jakarta
  • Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim
    Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim

Malaysia tidak akan membiarkan kekuatan besar mendikte keputusan dan arah masa depannya, kata Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Ia menegaskan, sebagai negara independen dan merdeka, Malaysia akan mempertahankan kedaulatannya dan memutuskan apa yang terbaik bagi negaranya.

PM Anwar Ibrahim mengatakan, Tidak ada yang harus mendikte kami. Sebagai bangsa yang independen dan merdeka, kita akan memutuskan apa yang terbaik bagi kita. Dan kami memutuskan berdasarkan nilai dan prinsip inti, yaitu untuk memastikan bahwa kami memiliki tata kelola dan kebijakan yang baik yang akan bermanfaat bagi negara dan rakyat.

Bendera negara-negara anggota ASEAN

“Posisi ini juga harus kita pertahankan di ASEAN karena ASEAN dibentuk sebagai zona bebas dan netral,” ujarnya menjawab pertanyaan rivalitas Cina-AS, saat memberikan kuliah umum di Universitas Tsinghua hari Jumat. Demikian dikutip Parstodayid dari laporan Bernama dari Cina, Jumat (31/03/2021).

Perdana Menteri yang saat ini sedang dalam kunjungan resmi perdananya ke Cina minggu ini mengatakan dia telah dilihat sebagai pro-Cina tetapi sebagai negara perdagangan, dia mengatakan, Malaysia ingin membangun hubungan yang sangat baik dengan semua negara, termasuk Cina dan Amerika Serikat.

Dia mengatakan Malaysia tidak melihat Cina sebagai pesaing atau ancaman meskipun mungkin ada beberapa ketidaksepakatan antara kedua negara.

“Karena tidak ada ancaman langsung dari Cina, kami senang menjadi tetangga yang baik, teman, dan mendapat manfaat dari kesuksesan mereka,” katanya.

Anwar mengatakan Cina dan AS juga harus memahami bahwa dinamika diplomasi internasional saat ini telah berubah dan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung mempengaruhi seluruh dunia.

“Masa penjajahan dan imperialisme baru telah berlalu. Tidak ada negara yang bisa mendikte (siapa pun). Orang ingin menegaskan kemerdekaan mereka dan memutuskan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri dan negara mereka,” pungkasnya.(sl)