Mar 11, 2022 21:32 Asia/Jakarta
  • Drone Samad.
    Drone Samad.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree menjelaskan rincian serangan unit pesawat tak berawak negaranya ke wilayah Arab Saudi sebagai balasan atas serangan harian yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan rezim Al Saud terhadap warga sipil Yaman.

"Unit-unit pesawat tanpa awak militer dan komite rakyat Yaman telah melakukan operasi serangan drone ke kedalaman wilayah Arab Saudi. Operasi dengan nama 'Breaking the Siege-1' ini untuk menanggapi peningkatan agresi dan blokade kejam pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan pelarangan masuknya kapal-kapal kargo yang membawa produk minyak ke pelabuhan Yaman," kata Saree dalam pernyataannya pada hari Jumat (11/3/2022) seperti dilansir Yemen News Agency, SABA.

Dia manambahkan, Angkatan Bersenjata Yaman menggunakan sembilan drone untuk menyerang target-target sensitif di Arab Saudi.

"Tiga drone Samad-3 menarget kilang minyak perusahaan Aramco di Riyadh, sementara fasilitas Aramco di Jizan dan Abha, serta posisi sensitif Arab Saudi lainnya diserang dengan menggunakan enam drone Samad-1," jelasnya.

Brigjen Saree menegaskan, dalam kerangka tanggapan yang sah terhadap agresi dan blokade, Angkatan Bersenjata Yaman akan membuat perjanjian dengan rakyat Yaman yang sabar dan pejuang untuk tidak akan ragu-ragu sedikit pun menanggapi dan membalas agresi dan pengepungan yang kejam.

Dalam beberapa pekan terakhir, Angkatan Bersenjata Yaman juga menarget Bandara Abha dan Bandara King Abdullah di Jizan dengan serangan drone.

Perang Yaman sekarang berada pada titik sangat sensitif. Militer dan komite rakyat Yaman telah menguasai peperangan di berbagai front, termasuk di Yaman tengah dan barat. Perkembangan ini terjadi setelah berlalulunya lebih dari tujuh tahun agresi miltier Arab Saudi dan sekutunya ke negara tersebut.

Kini rudal dan drone Yaman telah menjadi mimpi buruk bagi Arab Saudi dan sekutunya.

Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015. Selama tujuh tahun invasi tersebut, pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi memblokade Yaman dari darat, laut dan udara.

Menurut PBB, agresi militer pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah menimbulkan kiris kemanusiaan terburuk di dunia dengan lebih dari separuh rumah sakit dan klinik di Yaman hancur atau ditutup.

Ratusan ribu warga Yaman tewas dan terluka, dan infrastruktur penting di negara ini juga hancur akibat serangan militer tersebut. 80 persen warga Yaman juga dilaporkan memerlukan bantuan kemanusian. (RA)

Tags