Pars Today

Stasiun televisi CBS News, Jumat (26/4/2024) melaporkan, pejabat AS, tersebut tidak menyebutkan alasan jatuhnya drone itu, apakah karena kerusakan teknis atau ditembak jatuh pasukan Yaman.

 

Drone MQ-9 Reaper yang diproduksi perusahaan General Atomics Aeronautical Systems, dipatok dengan harga 32 juta dolar Amerika. Sebelumnya pasukan Yaman, pada bulan November 2023, menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak AS, dari tipe yang sama.

 

Terkait hal ini Euronews menulis, "Tipe drone ini bisa digunakan untuk pengawasan dan serangan sekaligus. Drone ini adalah drone besar yang dikendalikan dari jarak jauh oleh sebuah tim yang terdiri dari dua orang, seorang pilot dan seorang lagi awak kapal. Drone ini menggunakan mesin Honeywell, yang memiliki stasiun kontrol darat, dan peralatan satelit."

 

Drone MQ-9 Reaper memiliki sayap dengan ukuran 20 meter, dam bobot 2.223 kilogram. Menurut produsennya, drone ini bisa tebang dengan kecepatan maksimal 442 meter per jam, tapi beberapa model drone ini mampu terbang 24 jam tanpa henti.

 

Drone MQ-9 Reaper bisa menembakkan rudal dan bom, tapi karena kecepatan terbangnya rendah, dan tidak dilengkapi sistem pertahanan, maka ia rentan ditembak jatuh. (HS)