Aug 18, 2023 12:43 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi tahanan rezim Zionis Israel.
    Ilustrasi tahanan rezim Zionis Israel.

Sebuah sumber media mengumumkan dimulainya aksi mogok makan ribuan tahanan Palestina di penjara-penjara rezim Zionis Israel.

Sejak terbentuknya kabinet koalisi sayap kanan yang pimpin Benjamin Netanyahu dan penunjukan menteri-menteri ekstremis seperti Itamar Ben-Gvir, kondisi para tahanan Palestina di penjara rezim Zionis semakin memburuk.

Ada hampir 5.000 warga Palestina yang ditahan di penjara rezim Zionis, yang 160 di antaranya adalah anak-anak dan 29 wanita.

Menurut situs berita Palestina, Ma'an, Kantor Informasi Tahanan Palestina mengumumkan bahwa sekitar 1.000 tahanan Palestina di penjara rezim Zionis memulai mogok makan sebagai protes terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dialami mereka.

Direktur Kantor Informasi Tahanan Palestina Ahmed al-Qudra mengatakan, setelah dimulainya mogok makan tahanan, semua warga Palestina harus mengumumkan kesiagaannya dan turun ke jalan untuk demonstrasi mendukung tahanan Palestina dalam perang melawan penindasan para sipir penjara Zionis.

Al-Qudra menyerukan kepada rakyat Palestina untuk mengadakan demonstrasi luas setelah salat Jumat guna menunjukkan kemarahan rakyat dan kelompok-kelompok Palestina atas penindasaa rezim Zionis terhadap para tahanan.

Sebelumnya, Klub Tahanan Palestina dan Departemen Urusan Tahanan Palestina mengumumkan dalam pernyataan bersama bahwa ratusan tahanan akan melakukan mogok makan sebagai tanggapan atas pembatasan yang diberlakukan oleh pengelola penjara-penjara Zionis dan serangan para sipir terhadap tahanan Palestina.

Amnesty International pada hari Rabu menuntut pembebasan segera tahanan Palestina bernama Walid Daqqa dari penjara rezim Zionis.

Walid Daqqa adalah seorang penulis, aktivis, intelektual, dan tahanan politik Palestina berusia 61 tahun dari kota Baqa al-Gharbiya.

Dia dipenjara sejak 38 tahun yang lalu dan telah menderita banyak masalah fisik dan didiagnosis menderita kanker. (RA)

Tags