Des 28, 2023 19:17 Asia/Jakarta
  • pelabuhan Eilat, Rezim Zionis
    pelabuhan Eilat, Rezim Zionis

Kepala Otoritas lokal Eilat, Israel, mengabarkan keruntuhan kota Eilat, akibat serangan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Yaman, sementara pemerintah Tel Aviv meninggalkan warga kota itu.

Eli Lancry, Kamis (28/12/2023) seperti dikutip stasiun televisi Al Mayadeen, menuturkan bahwa kota Eilat, tidak bisa diharapkan akan mendapatkan kompensasi dari pemerintah Tel Aviv, dan warganya merasa ditinggalkan sendiri.


"Tidak ada pariwisata di Eilat, karena tidak ada seorang pun yang mau datang ke sini, dan kota ini menjadi pemukiman yang hampir mati," kata Eli Lancry, kepada Kanal 12 televisi Israel.


Serangan-serangan Angkatan Bersenjata Yaman, imbuhnya, yang dilakukan hampir setiap hari, tidak hanya mengancam keamanan, tapi juga perekonomian kota Eilat.


Eli Lancry menjelaskan, "Eilat berada dalam krisis parah karena ratusan bisnis tutup, dan tingkat pengangguran naik secara signifikan hingga 80 persen karena dunia usaha mengalami pukulan berat."


Di sisi lain, operasi perlawanan Badai Al Aqsa, telah membuat para investor di Israel, merasa terancam, dan mulai menjual mata uang Rezim Zionis, Shekel, sehingga mata uang tersebut terjun bebas.


CEO Pelabuhan Eilat, Gideon Golber mengatakan sejak Ansarullah Yaman, memblokade Selat Bab El Mandeb, aktivitas pelabuhan Eilat, menurun 95 persen. Menurutnya, penutupan Bab El Mandeb, berarti penutupan jalur pelayaran utama ke pelabuhan Eilat. (HS)

Tags