Perlawanan Islam Irak mengeluarkan pernyataan pada Sabtu (27/4) pagi, "Sebuah target penting di pelabuhan Haifa di Palestina Pendudukan telah menjadi sasaran sebuah pesawat tak berawak."
Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, mengatakan, Gedung Putih, semakin frustrasi atas metode operasi militer Israel di Jalur Gaza.
Berlanjutnya serangan militer terhadap Gaza telah mengisolasi rezim Zionis di dunia, sehingga sekutu Barat Tel Aviv terpaksa bereaksi terhadap kejahatan Zionis akibat kebencian dan rasa muak masyarakat dunia.
Dalam beberapa bulan terakhir, rezim Zionis telah mencoba menciptakan pencapaian khayalan dan membenarkan kebrutalannya di Gaza dengan menyebarkan kebohongan, tapi sejauh ini rezim ini telah berkali-kali dipermalukan.
Maroko telah mengirimkan 40 ton pasokan kemanusiaan ke Gaza melalui bandara Zionis Israel, kata sumber diplomatik pada Selasa (12/3), upaya terbaru untuk mendiversifikasi rute bantuan ke wilayah yang dilanda perang tersebut.
Kelompok-kelompok Perlawanan Irak dan militer Yaman secara bersamaan melakukan operasi melawan rezim Zionis dan Amerika Serikat di Wilayah Pendudukan dan Laut Merah.
Juru bicara sayap militer Jihad Islam Palestina, memprotes keras sikap reaksioner negara Arab, dalam perang Gaza. Menurutnya, negara-negara Arab harus meneladani perlawanan Lebanon, dan Yaman, dalam mendukung Palestina.
Di tengah polemik di Kongres Amerika Serikat, terkait penambahan bantuan militer untuk Ukraina, Presiden negara ini berusaha meyakinkan para pendukungnya untuk terus mengalirkan bantuan ke Kiev.
Operasi Kiryat Malakhi, yang menewaskan tiga pemukim Zionis, telah memicu kemarahan Perdana Menteri Rezim Zionis, dan Menteri Keamanan Internal Israel.
Warga Palestina mulai berbondong-bondong keluar dari Rafah menjelang serangan Israel yang diantisipasi di kota selatan yang menampung sekitar 1,5 juta pengungsi Gaza.