Iran Aktualita 7 April 2019
https://parstoday.ir/id/news/other-i69027-iran_aktualita_7_april_2019
Dinamika Iran pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antaranya: Rahbar: Thaghut Masa Kini adalah Penguasa Amerika, Program Rudal Iran tidak Melanggar Resolusi PBB, Soal Bantuan Korban Banjir, Iran Bantah Klaim Menlu AS, dan Iran-Rusia Perkuat Kerjasama Media.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Apr 07, 2019 11:13 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
    Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Dinamika Iran pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antaranya: Rahbar: Thaghut Masa Kini adalah Penguasa Amerika, Program Rudal Iran tidak Melanggar Resolusi PBB, Soal Bantuan Korban Banjir, Iran Bantah Klaim Menlu AS, dan Iran-Rusia Perkuat Kerjasama Media.

Rahbar: Thaghut Masa Kini adalah Penguasa Amerika

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Saya sudah tekankan kepada para pejabat bahwa pekerjaan utama adalah rekonstruksi dan rehabilitasi kerusakan yang diakibatkan oleh banjir."

Rahbar menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan para pejabat negara, duta besar negara-negara Muslim dan masyarakat, yang bertepatan dengan perayaan Hari Bi'tsah Rasulullah Saw di Tehran, Rabu (3/4/2019).

Berbicara tentang musibah banjir yang terjadi di beberapa provinsi Iran, Ayatullah Khamenei menuturkan bahwa dalam peristiwa ini, kerja keras masyarakat, semangat solidaritas dan mobilitas di antara mereka sangat baik. "Bangsa Iran dengan jiwanya terjun ke lapangan dan membantu pekerjaan para pejabat. Para pejabat juga mampu mengambil langkah-langkah pertama berkat dukungan masyarakat," tambahnya.

Di bagian lain pidatonya, Rahbar berbicara tentang Hari Bi'tsah Rasulullah Saw dan menganggap pengutusan para nabi di tengah berbagai umat sebagai sebuah gerakan besar dengan orientasi tauhid dan penghambaan serta penolakan terhadap thaghut.

"Sebenarnya, thaghut adalah front yang selalu melawan gerakan tauhid, contoh dari mereka saat ini adalah para penguasa di Amerika dan beberapa negara lain," ujarnya. "Agresi rezim Zionis selama bertahun-tahun adalah contoh nyata dari perang yang dikobarkan oleh kekuatan penindas, sementara perlawanan para pejuang Palestina dan Hizbullah Lebanon serta pertahanan delapan tahun bangsa Iran adalah contoh nyata dari jihad di jalan Allah Swt," jelas Ayatullah Khamenei.

Menurutnya, alasan memusuhi sistem Republik Islam sama seperti alasan permusuhan kubu thaghut dengan gerakan tauhid. Jika ada yang berkata, 'jangan ciptakan permusuhan,' ini adalah pernyataan keliru, karena kubu thaghut menentang prinsip tauhid. Amerika dan antek-anteknya seperti Al Saud, tidak akan rela kecuali kita menarik diri dari gerakan di jalan tauhid.

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa jika bangsa Iran terus melanjutkan jalannya seperti sekarang ini, tentu mereka akan menang terhadap musuh yaitu Amerika dan antek-anteknya.

Program Rudal Iran tidak Melanggar Resolusi PBB

Perwakilan Tetap Iran untuk PBB menanggapi surat yang dikirim oleh Inggris, Perancis dan Jerman kepada PBB mengenai program rudal dan antariksa Republik Islam. Tiga kekuatan Eropa tersebut mengklaim bahwa program misil Iran melanggar resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

"Iran secara konsisten menolak interpretasi keliru dan sepihak oleh negara-negara Eropa terhadap resolusi 2231 Dewan Keamanan dan menekankan hak absolutnya untuk melanjutkan program misil dan antariksa," tegas pernyataan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB pada hari Selasa (2/4/2019).

Statemen itu juga meminta negara-negara Eropa untuk meninggalkan standar ganda dan fokus pada persoalan nyata seperti, penarikan AS dari kesepakatan nuklir, perilaku destruktif negara itu, dan senjata pemusnah massal rezim Zionis Israel.

Dewan Keamanan dalam sejumlah pertemuan selama tiga tahun terakhir, menekankan bahwa program dan kegiatan rudal dan antariksa Iran tidak bertentangan dengan resolusi 2231.

Perwakilan Inggris, Perancis dan Jerman di PBB pada Selasa lalu mengklaim bahwa pengembangan rudal, peluncuran roket pembawa satelit dan peresmian dua rudal balistik Iran bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan.

Banjir di Provinsi Golestan, Iran.

Soal Bantuan Korban Banjir, Iran Bantah Klaim Menlu AS

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menanggapi klaim menlu Amerika Serikat mengenai bantuan untuk korban banjir di Iran.

Zarif dalam sebuah tweet pada Selasa (2/4/2019) malam, menyebut klaim Menlu AS Mike Pompeo sebagai kebohongan dan menulis, "Seperti yang katakan oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Bulan Sabit Merah Iran tidak dapat menerima dana apapun karena sanksi ilegal Amerika. AS harus mengakui TERORISME EKONOMI-nya."

Pompeo sebelumnya mengklaim bahwa AS siap membantu ICRC, yang akan mentransfer bantuan dana melalui Bulan Sabit Merah Iran.

"Tampaknya menlu AS tidak menyadari salah urusnya bencana alam di Amerika selama dua tahun terakhir, dan karenanya berpendapat dengan cara yang tidak profesional, intervensionis, dan demagogis mengenai manajemen Iran terhadap banjir yang mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya yang secara bersamaan menimpa 24 provinsi," kata Zarif.

Dia menyarankan Washington untuk memikirkan urusannya sendiri dan mengatasi musibah orang-orang Amerika yang dilanda bencana alam, di mana telah menderita selama berbulan-bulan, daripada berusaha memperoleh keuntungan politis dari musibah banjir di Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi mengatakan AS telah memblokir rekening milik Bulan Sabit Merah Iran dan menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan dari negara lain untuk korban banjir.

Hujan lebat dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Iran. Puluhan orang meninggal dunia dan sejumlah besar warga kehilangan tempat tinggal mereka.

Direktur IRIB World Service, Peyman Jebelli bertemu dengan Direktur Eksekutif RT, Alexey Nikolov di Moskow, Rusia.

Iran-Rusia Perkuat Kerjasama Media

Seorang pejabat senior media Iran mengatakan kerjasama antara media Iran dan Rusia adalah langkah efektif untuk mengakhiri dominasi media-media Barat.

Direktur IRIB World Service, Peyman Jebelli menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan Direktur Eksekutif RT, Alexey Nikolov di Moskow, Rusia pada hari Jumat (5/4/2019).

"Mengingat tindakan pembatasan serupa telah diberlakukan terhadap media Iran dan Rusia oleh regulator media Barat, maka Moskow dan Tehran dapat meningkatkan kerjasama hukum dan media untuk menghadapi langkah-langkah tersebut," ujar Jebelli.

Dia menuturkan bahwa standar ganda dan kebijakan diskriminatif yang diterapkan oleh regulator media Barat terlihat paling jelas dalam perlakuan mereka terhadap Press TV IRIB dan saluran anti-Republik Islam, "Iran Internasional TV" yang berbasis di London.

Sementara itu, Alexey Nikolov mengatakan bahwa koresponden RT telah menjadi target dalam kampanye tekanan Barat. "Akun mereka di media-media sosial sedang dihapus dan puluhan tuntutan hukum diajukan terhadap mereka di pengadilan Barat sebagai bagian dari kampanye tersebut," tambahnya.

Press TV dan RT telah mengambil langkah-langkah untuk memperluas kerjasama media. Tahun lalu, Jebelli dan Nikolov menandatangani nota kesepahaman untuk kerjasama dalam pertemuan mereka di Tehran. (RM)