Shalat sebagai Sayap Menuju Kesempurnaan
Ayatullah Reshad menyinggung kedudukan penting shalat dalam Islam, dengan mengatakan,"Shalat dalam sistem agama Islam memiliki tujuan transenden dan hikmah mendalam yang terwujud dalam gaya hidup Islami".
Tehran, Pars Today- Ayatullah Reshad dalam kuliah Akhlak ke-11 yang diselenggarakan di Madrasah Imam Reza yang dihadiri para ulama, profesor, mahasiswa, dan cendekiawan membahas tentang adab shalat dan ciri-ciri orang yang beribadah dengan benar.
Dalam pertemuan ini, yang disertai dengan ceramah umum dan diskusi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemuda, Ayatullah Reshad menjelaskan rahasia Shalat yang menakjubkan dan pengaruhnya yang mendalam pada kehidupan orang-orang beriman.
Terkait kedudukan shalat dalam Islam, Ayatullah Reshad menegaskan,"Shalat dalam sistem keagamaan Islam memiliki tujuan transenden dan hikmah yang mendalam, yang terwujud dalam gaya hidup Islami".
Merujuk pada surat Al-Baqarah ayat 45, Ayatullah Reshad mengungkapkan,“Dan mintalah pertolongan kepada-Nya dengan kesabaran dan shalat; sesungguhnya shalat itu adalah suatu perkara besar, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
"Shalat adalah sayap terbang di kerajaan semesta bagi orang-orang yang khusyuk, dan ibadah ini menjadi ringan dan manis hanya bagi orang-orang yang khusuk," ujarnya menjelaskan makna ayat tersebut.
Ia pun merujuk pada riwayat-riwayat dari para Imam Maksum dan menambahkan,"Amirul Mukminin Ali (as) begitu khusuk dalam shalatnya, sehingga ia tidak menyadari anak panah telah tercabut dari kakinya yang diberkahi ketika ia sedang shalat."
Selain itu, pada malam Tasu’a, Imam Husein berkata,“Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mencintai shalat,”.
Hal ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan Ahlul Bait terhadap kewajiban suci ini.
Sebagai penutup, Ayatullah Reshad menyebut Shalat sebagai "lautan pertumbuhan spiritual yang tak terbatas" dan menyatakan, "Rahasia shalat dalam Al-Quran dan riwayat-riwayatnya sangat menakjubkan bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kedalaman dampaknya terhadap jiwa dan ruh manusia".