Tetaplah Beramal dalam Suka dan Duka
https://parstoday.ir/id/news/religion-i174756-tetaplah_beramal_dalam_suka_dan_duka
Orang-orang yang baik hati merupakan pilar masyarakat yang baik dan adil. Mereka menjaga diri dalam segala situasi, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Jul 22, 2025 07:08 Asia/Jakarta
  • Tetaplah Beramal dalam Suka dan Duka

Orang-orang yang baik hati merupakan pilar masyarakat yang baik dan adil. Mereka menjaga diri dalam segala situasi, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain.

Tehran, Pars Today- Masyarakat yang dibangun di atas kebaikan, welas asih, dan keadilan merupakan perwujudan iman yang paling indah.

Al-Qur'an, dalam ayat 134 Surat Al-Imran memperkenalkan ciri-ciri utama orang-orang yang menjadi sumber kebaikan dan pertumbuhan sosial; Mereka senantiasa berpikir untuk membantu sesama dalam segala situasi, mengendalikan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain.

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Ayat ini merupakan salah satu ayat terindah dan bermakna dalam Al-Qur'an yang memperkenalkan ciri-ciri orang baik dan berpengaruh dalam masyarakat.

Mereka adalah orang-orang yang dalam segala situasi, baik di masa senang maupun sulit, mengulurkan tangan membantu orang lain dan memenuhi tanggung jawab sosial mereka dengan baik. Memberi dan menolong ini bukan hanya berupa uang, tetapi juga mencakup waktu, tenaga, dan kasih sayang.

Ayat ini juga dapat digunakan sebagai seruan komprehensif untuk etika sosial dan pengendalian amarah. Pengendalian amarah merupakan salah satu perilaku manusia terpenting yang berperan fundamental dalam meredakan ketegangan dan mencegah runtuhnya hubungan sosial. Kemarahan dan kebencian, jika tidak dikelola dengan baik, dapat merusak masyarakat dan hubungan antarindividu.

Ayat ini menunjukkan bahwa bersedekah, kesabaran, pengendalian amarah, dan memaafkan bukan hanya ibadah individu, melainkan juga tindakan sosial yang memperkuat ikatan antarmanusia serta perkembangan budaya dan moral masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang beriman wajib memperkuat sifat-sifat ini dalam segala kondisi kehidupan, baik dalam suka maupun duka, guna membangun masyarakat yang lebih adil dan makmur.(PH)