Menteri Intelijen Iran, mengatakan poin ISIS yang putus asa atas pemerintahan, sekarang berkeliaran di kawasan tanpa tujuan, dan Amerika Serikat, bersama Israel, serta anasir-anasirnya berusaha memanfaatkan ISIS.
Gerakan Al Nujaba Irak memperingatkan serangan balasan terhadap pasukan Amerika Serikat, dan mengatakan tidak ada kompromi, dan tak ada kata mundur.
Pasukan Suriah, bersama pasukan lokal dalam sebuah operasi, mengepung tempat persembunyian ISIS di selatan negara itu, dan berhasil menewaskan salah seorang Emir ISIS, dan dua pemimpin teroris lainnya.
Pada tanggal 25 Januari, di akhir pertemuan "Proses Astana" di Kazakhstan, Alexander Lavrentyev, Utusan Khusus Presiden Rusia di Suriah mengumumkan bahwa negara-negara yang berpartisipasi dalam pertemuan ini (Rusia, Iran dan Turki) sepakat menilai kehadiran AS di Suriah sebagai faktor ketidakstabilan. Perkembangan lapangan terkait Suriah dan perang melawan terorisme telah diumumkan sebagai fokus pertemuan Proses Astana ke-21.
Setelah serangan roket Selasa dini hari terhadap pangkalan ISIS dan Mossad oleh IRGC, sebuah mural baru di Bundaran Palestina dirilis dalam bahasa Persia dan Ibrani.
Komandan Divisi Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh dalam laporannya kepada Komandan IRGC mengatakan bahwa operasi rudal hari telah sukses dilakukan.
Sejumlah rudal balistik ditembakkan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Senin malam, secara bersamaan ke markas intelijen Israel, Mossad, di Erbil, Irak, dan teroris ISIS, di Idlib, Suriah.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakkan 24 rudal balistik ke salah satu markas Dinas Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad di Erbil, Irak, dan beberapa pangkalan kelompok teroris Takfiri Daesh di Idlib, Suriah.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan penembakan sejumlah rudal balistik ke salah satu markas mata-mata Dinas Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad di Erbil, Irak, dan beberapa pangkalan kelompok teroris Takfiri Daesh.
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, kelompok teroris Takfiri, ISIS, adalah didikan Amerika Serikat, dan Rezim Zionis. ISIS, sama seperti Zionis di Gaza, membunuh perempuan dan anak-anak tak bersalah.