Setelah Angkatan Bersenjata Israel, mengumumkan berhasil menangkis 99 persen rudal dan drone Iran, setiap hari satu per satu tokoh Israel, membantah klaim Militer Israel itu, dan mengungkap fakta baru.
Runtuhnya kekuatan pencegahan strategis Israel dan Amerika Serikat, setelah serangan balasan Iran, ke Israel, telah mengungkap realitas baru di kawasan Asia Barat.
Bertolak belakang dengan klaim sejumlah media Israel, stasiun televisi Arab Saudi, mengutip sumber terpercaya, membantah keterlibatan Riyadh, dalam melindungi Israel, dari serangan balasan Iran.
Surat kabar Amerika Serikat, mengutip dua pejabat Israel, mengabarkan Tel Aviv, telah menghapus opsi militer untuk membalas Iran.
Salah seorang pakar studi Israel, di Mesir, mengatakan orang-orang Israel, menganggap serangan Iran, sebagai akhir dunia. Menurutnya, Iran, menang dalam perang psikologis lawan Israel.
Dunia tidak akan bisa tenang sampai penderitaan akibat kolonialisme hilang. Sekaitan dengan hal ini, perhatian terhadap kedaulatan Argentina atas Kepulauan Malvinas, Georgia Selatan, dan Kepulauan Sandwich Selatan serta wilayah laut di sekitarnya sebagai bagian integral dari wilayah nasional negara tersebut patut ditekankan oleh negara-negara dunia.
Seorang jenderal Angkatan Bersenjata Israel, terkait kondisi rezim ini dalam perang Gaza, mengatakan, kapal Titanic Israel, sedang berlayar menuju kehancuran.
Media-media Rezim Zionis, membantah klaim Angkatan Bersenjata Israel, terkait terowongan-terowongan Hamas, di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, mengatakan, satu-satunya cara untuk melawan Rezim Zionis, adalah pembentukan aliansi pasukan Islam.
Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, mengatakan, Gedung Putih, semakin frustrasi atas metode operasi militer Israel di Jalur Gaza.