Pars Today
Anggota Biro Politik Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, pintu perdamaian dengan Uni Emirat Arab (UEA) masih terbuka, seperti halnya negosiasi dengan Arab Saudi.
Surat kabar Amerika Serikat mengatakan bahwa upaya luas normalisasi hubungan Rezim Zionis dengan negara-negara Arab dan Muslim, sudah melambat, dan minat Arab Saudi untuk menunjukkan secara terbuka hubungan dengan Israel, sudah berkurang.
Sejumlah negara Arab dan Muslim mengecam serangan pasukan Rezim Zionis ke Masjid Al Aqsa, dan warga Palestina yang sedang beribadah di sana, dan menegaskan bahwa Tel Aviv bertanggung jawab atas eskalasi ketegangan di Wilayah pendudukan.
Dengan merevisi kebijakan mereka terhadap Suriah, negara-negara Arab telah mengambil jalan dialog dan pemulihan hubungan dengan Damaskus.
Presiden Tunisia Kais Saied menyatakan bahwa telah diambil keputusan untuk memulihkan secara penuh hubungan negaranya dengan Suriah.
Sejumlah negara Arab dan Muslim, Dewan Kerja Sama Teluk Persia, PGCC, dan Organisasi Kerja Sama Islam, OKI, termasuk yang menyambut kesepakatan Iran dan Arab Saudi untuk memulai kembali hubungan diplomatik.
Menanggapi kejahatan milisi Zionis terhadap Palestina, parlemen negara-negara Arab meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan mereka ke dalam daftar teroris.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai dibukanya kembali hubungan negara-negara Arab dengan Suriah, sebagai langkah positif dalam membangun solidaritas Islam.
Ketua Parlemen sejumlah negara Arab, memasuki Damaskus, dan bertemu dengan Presiden Suriah, hal ini tidak pernah terjadi sejak 12 tahun lalu.
Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa-Saudi, yang menentang hukuman mati, mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa hukuman mati pada masa pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Arab Saudi hampir dua kali lipat setiap tahun, dan jumlah rata-rata eksekusi pada masa pemerintahan Bin Salman dan ayahnya meningkat 82 persen.