Araghchi: Hubungan Iran & Dunia Arab Untungkan Islam dan Dunia
May 11, 2025 19:32 Asia/Jakarta
-
Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi
Pars Today – Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan, Republik Islam menganggap penguasaan dan penggunaan senjata nuklir haram, dan Iran selalu menjadi anggota Traktat Non-Proliferasi Nuklir.
Sayid Abbas Araghchi, Sabtu (10/5/2025) malam di Dialog Iran-Arab ke-4 mengatakan, tidak diragukan hubungan baik Iran dan Dunia Arab sepanjang sejarah, dan dalam kerangka peradaban besar Islam, telah membawa prestasi-prestasi berharga untuk peradaban Islam, dan seluruh dunia yang sekarang menjadi kebanggaan kita, termasuk warisan bersama Islam. Republik Islam Iran, baik di dalam negeri, maupun di arena regional dan internasional, memiliki keyakinan penuh terhadap prinsip dialog.
Menlu Iran menerangkan, “Berdasarkan kebijakan asasi Republik Islam Iran, kami berusaha keras mencapai kesepakatan regional. Dalam satu tahun terakhir, kita menyaksikan banyak perubahan di Asia Barat, perubahan-perubahan ini meski disertai momen-momen pahit, telah semakin mendekatkan pandangan negara-negara kawasan, dan mencapai kesepahaman bersama dalam menghadapi perubahan dan ancaman.”
Eksistensi Israel, Sumber Ancaman Terbesar bagi Perdamaian Kawasan
Menlu Iran menambahkan, “Kami menyadari bahwa kesamaan-kesamanaan kita banyak, dan jauh lebih besar dari poin-poin perbedaan yang sebagian besarnya fiktif dan dipaksakan dari luar. Meskipun demikian hari ini kita tidak bisa berbicara soal mewujudkan tujuan-tujuan Dunia Islam, pada saat yang sama menutup mata atas penindasan terhadap rakyat Palestina. Eksistensi Zionis adalah sumber ancaman terbesar bagi perdamaian kawasan, dan Amerika Serikat, dengan dukungannya, telah menempatkan diri pada posisi sekutu kejahatan rezim ini.”
Araghchi juga menyinggung tujuan Rezim Zionis dari agresi militernya yaitu merusak, melemahkan, dan membunuh di negara-negara Islam, serta menduduki semakin banyak wilayah negara-negara kawasan.
Ia menuturkan, “Melawan kejahatan ini adalah kewajiban hukum dan moral semua negara kawasan. Perubahan wacana ini harus terjadi sedemikian rupa sehingga prinsip partisipasi dapat menggantikan kebijakan perimbangan kekuatan. Selain itu perubahan wacana ini membutuhkan bantuan dan kerja sama di berbagai bidang seperti pertukatan kebudayaan, pariwisata, dan perdagangan. Pertumbuhan dan kemajuan tergantung pada strategi kawasan yang kuat, bukan negara yang kuat, dan pertemuan ini menjadi langkah untuk mengganti pemahaman dengan interaksi, dan ini harus diperluas.”
Iran Menganggap Penguasaan dan Penggunaan Senjata Nuklir, Haram
Menlu Iran, menyinggung putaran keempat perundingan tak langsung Iran dan AS hari ini, Minggu (11/5) di Oman. Ia mengatakan, Republik Islam Iran, menganggap penguasaan dan penggunaan senjata nuklir, haram, dan ia selalu menjadi anggota Traktat Non-Proliferasi Nuklir internasional.
Tapi, imbuhnya, pada saat yang sama Republik Islam Iran, bersikukuh dengan hak penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai termasuk pengayaan uranium.
“Kami tidak berusaha menguasai senjata nuklir, dan pada prinsipnya senjata pemusnah massal sama sekali tidak punya tempat dalam doktrin keamanan Iran. Oleh karena itu kami adalah salah satu pionir dalam menciptakan kawasan Asia Barat yang bersih dari senjata nuklir. Kami akan melanjutkan dialog dengan pemerintah AS, secara bersamaan dengan Eropa, Rusia, dan Cina, berdasakan niat baik,” paparnya.
Araghchi melanjutkan, “Negara-negara Barat dan semua yang mengklaim diri menentang senjata nuklir perlu untuk menghindari standar ganda. Mereka tidak bisa dari satu sisi mengaku cemas dengan energi nuklir damai Iran dan negara-negara kawasan, sementara di sisi lain membiarkan sebuah rezim penjajah, agresor, dan pelaku genosida, untuk memiliki arsenal senjata nuklir besar.”
Republik Islam Iran Tak akan Abaikan Hak-Hak Bangsa Iran
Menlu Iran menjelaskan, “Jika tujuan dari perundingan ini memastikan tidak adanya akses Iran ke senjata nuklir, maka itu menjadi sia-sia, karena sudah terbukti. Maka dari itu upaya mencapai sebuah kesepakatan sepenuhnya bisa dilakukan, tapi jika tujuannya mencegah Iran dari hak-hak nuklirnya, dan tuntutan-tuntutan tak nyata serta tidak rasional lainnya, maka harus saya katakan terang-terangan bahwa Republik Islam Iran, tidak akan pernah mundur dari satu pun hak bangsa mulia Iran.” (HS)
Tags