Ketegangan Meningkat dalam Hubungan UEA dan Saudi
(last modified Mon, 05 Jul 2021 16:02:00 GMT )
Jul 05, 2021 23:02 Asia/Jakarta
  • Bendera Uni Emirat Arab dan Bendera Arab Saudi.
    Bendera Uni Emirat Arab dan Bendera Arab Saudi.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan terlibat perseteruan setelah Abu Dhabi menolak menerima kesepakatan baru OPEC+ dan sikap ini membuat Riyadh marah.

Surat kabar Financial Times mencatat dalam sebuah laporan, Senin 5 Juli 2021, bahwa beberapa tahun lalu, UEA dan Saudi secara diam-diam menyusun sebuah proposal untuk membentuk persekutuan politik.

Persekutuan ini tidak terbentuk, namun kedua negara bersatu dalam menyerang Yaman dan memboikot Qatar.

Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir, keretakan hubungan mereka semakin tampak setelah kepentingan Riyadh dan Abu Dhabi kembali berbenturan dalam berbagai masalah mulai dari produksi minyak, perang Yaman, normalisasi hubungan dengan Israel, dan cara menangani pandemi Corona.

Selama pertemuan virtual OPEC+ pada Jumat lalu, kebuntuan muncul setelah Saudi dan Rusia meminta produsen untuk meningkatkan produksi minyak dalam beberapa bulan mendatang. Namun, UEA menolak dan bersikeras pada sikap dan kuota produksinya sendiri.

“Persaingan ekonomi semakin intensif di antara UEA dan Saudi, padahal kedua negara telah bergerak ke arah penguatan persekutuan strategis dalam beberapa dekade terakhir,” kata Marwan Alblooshi, mantan penasihat kantor Perdana Menteri UEA.

Pada 2019, UEA menarik sebagian besar pasukannya dari Yaman sehingga meninggalkan Saudi sendirian dalam perang melawan pejuang Houthi.

UEA menerima upaya yang dipimpin Arab Saudi untuk mengakhiri embargo perdagangan dan perjalanan dengan Qatar, tetapi Abu Dhabi khawatir dengan percepatan rekonsiliasi dengan Doha.

Kedua negara mengadopsi pendekatan yang berbeda dalam menangani pandemi Covid-19. Saudi mulai hari Minggu melarang perjalanan ke dan dari UEA, di mana varian Delta menyumbang sepertiga dari semua kasus baru. (RM)