Kataib Hizbullah Irak Tuding AS Rekayasa Serangan di Zona Hijau
-
Juru bicara Kataib Hizbullah, Mohammad Muhyi.
Kataib Hizbullah Irak menyatakan bahwa dalam situasi saat ini, Amerika Serikat menjadi satu-satunya pihak yang diuntungkan dari serangan ke Zona Hijau Baghdad.
Juru bicara Kataib Hizbullah, Mohammad Muhyi dalam sebuah pernyataan menanggapi serangan roket ke Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Baghdad pada Minggu dini hari.
"Hari ini, serangan ke Kedutaan AS bertujuan untuk merusak perimbangan di Irak," ujarnya seperti dikutip laman al-Mayadeen, Senin (20/12/2021).
Kedutaan AS di Baghdad menjadi sasaran serangan roket pada Minggu dini hari. Sedikitnya dua roket mendarat di lokasi yang dekat dengan misi diplomatik itu.
Menurut beberapa pengamat, AS sedang merekayasa serangan dengan maksud untuk mempertahankan sebagian pasukannya di Irak.
Berdasarkan kesepakatan Baghdad-Washington yang dicapai pada 26 Juli 2021, pasukan tempur AS harus meninggalkan Irak pada Desember ini. Sejumlah tentara AS akan dipertahankan untuk memberikan nasihat dan pelatihan kepada pasukan Irak.
Pasukan AS dikirim ke Irak pada 2014 atas permintaan pemerintah Baghdad untuk memerangi kelompok teroris Daesh, yang telah menguasai sepertiga wilayah Irak.
AS kemudian membentuk koalisi internasional yang disebut anti-Daesh dengan kekuatan 3.000 personel, di mana 2.500 dari mereka adalah tentara Amerika.
Setelah Daesh dikalahkan, rakyat dan pemerintah Irak menekankan penarikan pasukan asing dari negara itu. Parlemen Irak juga telah mensahkan sebuah resolusi tentang penarikan pasukan AS. (RM)