Hizbullah: Skenario Musuh untuk Lebanon, Konspirasi Sama yang Dipaksakan atas Suriah
-
Hizbullah
Pars Today - Perwakilan Hizbullah Hussein Al-Hajj Hassan menekankan bahwa Lebanon tidak membutuhkan perjanjian baru mengingat perjanjian gencatan senjata yang terus-menerus dilanggar oleh rezim Zionis, dan menekankan, "Skenario yang direncanakan musuh untuk Lebanon adalah konspirasi yang sama yang dipaksakan terhadap Suriah."
Menurut laporan Tasnim, Hussein Al-Hajj Hassan, anggota senior fraksi Loyalitas kepada Perlawanan di Parlemen Lebanon Sabtu (15/11/2025) malam, dalam pidatonya menanggapi tekanan berkelanjutan dari Amerika Serikat dan ancaman serta agresi musuh Zionis, beserta konspirasi beberapa pihak internal untuk melayani musuh menyatakan, Beberapa pihak di Lebanon bersikeras melucuti senjata perlawanan dan mengklaim bahwa dengan cara ini musuh tidak akan lagi memiliki alasan. Seolah-olah alasan agresi Israel terhadap Lebanon adalah senjata perlawanan.
"Skenario yang dirancang musuh untuk Lebanon adalah konspirasi yang sama yang dipaksakan terhadap Suriah," ujarnya.
Hussein Al-Hajj Hassan menambahkan, "Amerika bukanlah mediator yang adil dan tidak memihak, melainkan pemimpin dan penggerak proyek Zionis di kawasan. Skenario yang dirancang untuk Lebanon saat ini sama dengan yang dipaksakan terhadap Suriah. Yaitu, zona penyangga, kelanjutan dan perluasan pendudukan Zionis, serta penghancuran elemen-elemen kekuatan, bukan hanya perlawanan, tetapi juga pemerintah."
"Terlepas dari perjanjian gencatan senjata sebelumnya pada November tahun lalu, yang disepakati dengan dukungan Amerika Serikat, jaminan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan partisipasi Prancis, yang menetapkan penarikan pasukan Zionis dari wilayah Lebanon, penghentian agresi, pembebasan tahanan Lebanon, dan pembangunan kembali negara, apa perlunya perjanjian baru? Terutama dalam situasi di mana perjanjian sebelumnya sama sekali tidak dilaksanakan oleh penjajah Zionis, dan oleh karena itu mengapa perjanjian baru harus dinegosiasikan?" jelasnya dengan nada bertanya.
Perwakilan Hizbullah ini menyatakan, Apakah ada perlawanan dan senjata di Suriah? Jadi mengapa rezim Zionis terus-menerus menginvasi negara ini, menduduki lebih banyak wilayah di sana, dan menekankan bahwa mereka tidak akan pergi?
Hussein Al-Hajj Hassan mengatakan, Semua orang tahu bahwa rezim yang sekarang berkuasa di Suriah adalah sekutu Amerika, tetapi mengapa pendudukan dan agresi rezim Zionis di tanah Suriah terus berlanjut? Kelanjutan agresi dan pendudukan ini membuktikan bahwa mundur dari musuh hanya akan disertai dengan lebih banyak pemerasan darinya.
"Semakin banyak konsesi yang Anda berikan kepada musuh, semakin lemah Anda, dan perlawanan serta persatuan nasional adalah satu-satunya jaminan pencegahan dan pertahanan," tegasnya.
Perlawanan tidak akan pernah mengibarkan bendera menyerah
Hassan Ezzedine, perwakilan lain dari fraksi Loyalitas kepada Perlawanan di Parlemen Lebanon juga memperingatkan tentang konspirasi untuk menaklukkan Lebanon melalui tekanan multilateral dan menyerukan perubahan orientasi politik Lebanon untuk menghadapi pendudukan dan menekan musuh agar menerapkan Resolusi 1701.
“Saat ini, kawasan ini terlibat dalam konflik yang berkelanjutan sebagai akibat dari agresi musuh Zionis, dan Israel adalah alat dalam proyek Amerika yang menargetkan kawasan kami, dan tujuannya adalah untuk mendominasi sumber daya, kekayaan, peradaban, dan geografi kawasan kami," tambahnya.
Hassan Ezzedine, dalam pertemuan dengan delegasi dari Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina menyatakan, “Meskipun unggul secara teknologi, musuh belum memenangkan pertempuran apa pun. Terlepas dari semua tekanan dan hegemoninya, Amerika belum mampu mencapai tujuan mereka di kawasan ini dan melenyapkan perlawanan hingga hari ini.”
Perwakilan Hizbullah ini mencatat mengenai situasi di Jalur Gaza, "Apa yang terjadi di Gaza juga terjadi di Lebanon, dan musuh ingin menyebarkan kejahatannya ke seluruh wilayah, dan setelah gagal di lapangan, mereka berusaha memaksa perlawanan untuk menyerah dengan menggunakan tekanan ekonomi, finansial, dan sosial."
Perwakilan perlawanan ini menekankan, "Namun terlepas dari semua ini, posisi kami sepenuhnya jelas. Mati atau menyerah, dan kami tidak akan mengibarkan bendera putih menyerah. Karena mengibarkannya akan menjadi pengkhianatan terhadap darah syuhada. Kami berada di barisan yang sama dengan rakyat Palestina, dan penderitaan mereka adalah penderitaan kami, dan posisi kami, baik di Palestina maupun Lebanon, harus tetap bersatu."(sl)