Semakin Panas, Lieberman Tanggapi Statemen Terbaru Sayid Nasrullah
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i122988-semakin_panas_lieberman_tanggapi_statemen_terbaru_sayid_nasrullah
Menteri Keuangan Rezim Zionis, Avigdor Lieberman bereaksi terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah mengenai masalah penghentikan ekstraksi gas oleh Tel Aviv di sumur gas Karish.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
Jun 10, 2022 19:49 Asia/Jakarta
  • Semakin Panas, Lieberman Tanggapi Statemen Terbaru Sayid Nasrullah

Menteri Keuangan Rezim Zionis, Avigdor Lieberman bereaksi terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah mengenai masalah penghentikan ekstraksi gas oleh Tel Aviv di sumur gas Karish.

Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Kamis malam menegaskan bahwa ekstraksi gas oleh rezim Zionis harus dihentikan, karena mengancam kedaulatan Lebanon.

Sputnik hari Jumat (10/6/2022) melaporkan, Menteri Keuangan Rezim Zionis Avigdor Lieberman menanggapi pernyataan terbaru Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah tentang perkembangan di Lebanon dan kedatangan kapal eskplorasi gas rezim Zionis di wilayah laut yang disengketakan antara kedua belah pihak, denga mengatakan,"Tidak ada yang bisa mendikte kami, apakah akan mengekstrak gas dari sumber air ini atau tidak.".

Menteri Keuangan Rezim Zionis menambahkan, "Kami akan terus membuat keputusan yang tepat hanya untuk kepentingan kami sendiri dan tanpa mempertimbangkan ancaman apa pun."

Sebelumnya, Sekjen Hizbullah Lebanon juga menekankan bahwa perlawanan tidak bisa tinggal diam terhadap perampasan sumber daya Lebanon, dan tugas utama perlawanan adalah untuk melindungi tanah, laut, minyak, gas dan martabat Lebanon. 

"ini adalah tugas agama, bangsa dan negara. Semua opsi tersedia di atas meja," tegas Sekjen Hizbullah Lebanon.

Rezim Zionis memulai aksi penjarahan gas di Laut Mediterania pada hari Minggu, yang melanggar batas wilayah Lebanon, dan memicu protes keras dari pejabat tinggi Beirut, rakyat Lebanon dan front perlawanan negara Arab ini.(PH)