Transformasi Asia Barat, 10 Desember 2022
(last modified Sat, 10 Dec 2022 13:02:44 GMT )
Des 10, 2022 20:02 Asia/Jakarta
  • Presiden Cina Xi Jinping dan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman
    Presiden Cina Xi Jinping dan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman

Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya, Cina dan Saudi Tandatangani 34 Kontrak Investasi.

Selain itu, masih ada isu lain seperti, PBB: Rezim Al Khalifa Bersikap Rasis terhadap Warga Syiah Bahrain, PFLP: Kunjungan Presiden Rezim Zionis ke Bahrain, Belati Al-khalifa Menikam Palestina, Korban Kejahatan Rezim Zionis Terus bertambah, 217 Orang Palestina Syahid, Irak Berkomitmen Pasokan BBM ke Lebanon, Yaman Keluarkan Peringatan Keras kepada UEA, Publik Dunia Diam, Rezim Arab Saudi Semakin Represif, Arin Al-Aswad Kirim Pesan kepada Pemukim Zionis: Tentara Zionis Bawa Kalian ke Tepi Jurang !

Cina dan Saudi Tandatangani 34 Kontrak Investasi

Pejabat pemerintah Cina dan Arab Saudi baru-baru ini menandatangani 34 kontrak investasi yang dilakukan kedua negara.

Presiden Cina Xi Jinpin dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman

Presiden Cina, Xi Jinping, Rabu, untuk memenuhi undangan resmi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, melakukan kunjungan tiga hari ke Riyadh.

Sehubungan dengan lawatan Presiden Cina ke Saudi, kantor berita SPA hari ini, Kamis (8/12/2022) mengabarkan penandatanganan 34 kontrak investasi dua negara di berbagai bidang.

34 kontrak investasi yang ditandatangani Cina dan Saudi itu meliputi bidang energi hijau, hidrogen hijau, sistem tenaga surya, teknologi informasi, pelayanan Cloud, transportasi, logistik, industri kedokteran, perumahan dan perusahaan properti.

Xi Jinping terkait lawatannya ke Riyadh mengatakan, "Dalam pertemuan dengan Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, selain dibicarakan perluasan hubungan bilateral dan perencanaan pengembangan hubungan ini, dibicarakan pula masalah-masalah regional dan kerja sama bilateral seputar masalah bersama di tingkat regional."

PBB: Rezim Al Khalifa Bersikap Rasis terhadap Warga Syiah Bahrain

Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial (CERD) menyatakan keprihatinan atas perilaku rasis pemerintah Bahrain terhadap warga Syiah di negara ini.

Kelompok hak asasi manusia telah berulang kali mengutuk pemerintah Bahrain karena menekan oposisi dan menuntut reformasi dalam sistem politik di negara Arab ini.

Menurut laporan situs berita Bahrain Leaks hari Selasa (6/12/2022), Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial (CERD) menerbitkan laporan observasi terakhirnya tentang peninjauan situasi di Bahrain pada tahun 2022, dan mengkritik kurangnya perhatian rezim Al-Khalifa terhadap  masalah hak asasi manusia di Bahrain.

CERD juga mengutuk perdagangan manusia dan pekerja migran, serta undang-undang yang berkaitan dengan kewarganegaraan nasional dan hak-hak warga Bahrain.

Bahrain bergabung dengan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial lebih dari 30 tahun yang lalu pada tanggal 27 Maret 1990.

Sejak saat itu, komite yang bertanggung jawab atas implementasi konvensi telah melakukan lima tinjauan terhadap Bahrain. Hasil laporan menunjukkan bahwa pemerintah Bahrain masih dari klaimnya mengenai implementasi konvensi tersebut.

Hussein Abdullah, Direktur Eksekutif Amerika Untuk Demokrasi dan HAM di Bahrain (ADHRB) hari Senin (5/12/2022) mengatakan bahwa laporan terbaru Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial CERD mengacu pada serangkaian rekomendasi yang belum diterapkan di Bahrain, dan rezim Al Khalifa harus menerima fakta bahwa pemerintah harus serius untuk menyelesaikan masalah hak asasi manusianya.

PFLP: Kunjungan Presiden Rezim Zionis ke Bahrain, Belati Al-khalifa Menikam Palestina

Salah satu pejabat senior Front Rakyat Palestina untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menilai kunjungan Presiden Rezim Zionis, Isaac Herzog ke Bahrain mencerminkan belati pengkhianat yang ditusukkan rezim al-Khalifa kepada orang-orang Palestina.

Presiden rezim Zionis Isaac Herzog dan Emir Bahrain

Presiden Rezim Zionis, Isaac Herzog hari Minggu melakukan perjalanan ke Manama untuk membahas proses normalisasi hubungannya dengan rezim Al Khalifa.

Pada saat yang bersamaan warga Bahrain mengutuk kunjungan Herzog ke Bahrain dengan mengibarkan bendera Bahrain dan Palestina dan melantunkan slogan-slogan anti-Zionis.

Ahmad Kharis, salah seorang pejabat Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Iranpress hari Minggu (4/12/2022) mengatakan bahwa kunjungan Herzog ke Bahrain adalah pengkhianatan rezim Al Khalifa terhadap Palestina.

"Rezim Arab harus hati-hati memeriksa posisi politik mereka dan menghentikan jalan bencana untuk menormalkan hubungan dengan Israel yang membahayakan Bahrain dan semua orang Arab," ujar Kharis.

"Normalisasi hubungan dengan Israel hanya akan menyeret Bahrain dan negara-negara Arab lainnya ke tepi jurang kehancuran, karena rezim Zionis hanya berusaha menjarah dan mengendalikan sumber daya negara-negara Arab," tegasnya.

Pada September 2020, Bahrain dan Uni Emirat Arab dengan mediasi AS menandatangani dua perjanjian untuk menormalkan hubungan dengan rezim Zionis.

Korban Kejahatan Rezim Zionis Terus bertambah, 217 Orang Palestina Syahid

Seorang Palestina yang terluka akibat serangan tentara rezim Zionis di Gaza pada Agustus lalu syahid hari ini.

Warga Palestina, Nabil Shalah syahid Jumat ini karena luka-luka yang disebabkan oleh serangan rezim Zionis Agustus 2022 di Gaza.

Nabil Shalah, warga daerah al-Shuja'i di timur Gaza, terluka dalam pengeboman di sekitar masjid Abu Samarah di Gaza.

Sebanyak 49 orang Palestina gugur selama serangan rezim Zionis di Gaza Agustus lalu, dan 6 di antaranya adalah anak-anak dan 4 wanita, serta puluhan orang lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa 217 warga Palestina gugur di wilayah pendudukan sejak awal tahun ini.

Dari jumlah ini, 52 orang syahid di Jalur Gaza dan 165 di Tepi Barat.

Dia Muhammad al-Rimawi, seorang remaja Palestina berusia 17 tahun yang dibunuh oleh tentara Israel pada Kamis malam di dekat kota Abood di sebelah barat Ramallah menjadi menambah daftar panjang korban syahid orang-orang Palestina.

Irak Berkomitmen Pasokan BBM ke Lebanon

Perdana Menteri Irak menegaskan komitmen negaranya untuk menyediakan bahan bakar minyak bagi Lebanon berdasarkan kesepakatan yang dicapai sebelumnya.

PM Irak Mohammad Shia' Al Sudani

Pada Februari tahun lalu (2021), pemerintah Irak menyetujui ekspor satu juta barel bahan bakar minyak dan 500.000 barel minyak mentah ke Lebanon dengan potongan harga 25 persen.

Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani selama pertemuan dengan Najib Mikati, Perdana Menteri Lebanon di Riyadh hari Jumat (9/12/2022) mengatakan bahwa Baghdad berkomitmen untuk memasok bahan bakar ke Lebanon berdasarkan perjanjian sebelumnya.

Dalam pertemuan ini, Al-Sudani dan Mikati menekankan upaya serius untuk memperkuat hubungan bilateral dan menyepakati pertemuan tingkat tinggi komite bersama Lebanon dan Irak dalam kunjungan perdana menteri Irak ke Beirut dalam waktu dekat.

Krisis bahan bakar adalah salah satu konsekuensi paling menonjol dari krisis ekonomi parah yang dihadapi Lebanon sejak akhir 2019, karena krisis keuangan dan kurangnya mata uang asing yang cukup untuk mengimpor barang-barang pokok seperti bahan bakar dan obat-obatan.

Yaman Keluarkan Peringatan Keras kepada UEA

Seorang pejabat Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengeluarkan peringatan keras kepada Uni Emirat Arab (UEA) atas perilaku permusuhannya selama ini terhadap Yaman.

Menyusul pengumuman perjanjian militer dan keamanan antara UEA dan pemerintah yang berafiliasi dengan Saudi di Yaman, Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengancam UEA dengan serangan militer.

Hossein Al-Ezzi, Wakil Menteri Luar Negeri Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman di akun Twitternya hari Jumat (9/12/2022) menulis,"Sanaa menganggap perjanjian ini sebagai tindakan ilegal dan berlebihan oleh UEA untuk melemahkan tekad rakyat Yaman demi kepentingan mereka,".

"Abu Dhabi mencoba menggunakan tentara bayaran untuk memperpanjang kehadiran ilegalnya di Yaman, dan ini tidak dapat diterima," ujar Al-Ezzi.

Ia juga meminta UEA untuk mengubah perilakunya sesuai dengan apa yang diperlukan untuk perdamaian dan memperingatkan bahwa UEA tidak boleh mengambil tindakan terhadap Yaman untuk melayani rezim Zionis, jika tidak  ingin bangsa Yaman menyerang UEA dari setiap sisi.

Publik Dunia Diam, Rezim Arab Saudi Semakin Represif

Rezim Arab Saudi menangkap ulama terkemuka negaranya, Sheikh Kazem al-Omari di kota Madinah yang menandai gelombang baru aksi represif terhadap para ulama, dan tokoh sipil di negara ini.

Sheikh Kazem Al-Omari, putra Ayatullah Mohammed Al-Omari hari Jumat (2/12/2022) ditangkap di al-Madinah dan bergabung dengan kedua putranya, Mohammad dan Rajaee, yang telah ditahan sejak April lalu.

Sistem peradilan rezim Al Saud menggunakan undang-undang subversif untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap Mohammed Al Tahnoun, Mustafa Abu Shahin, dan Abdullah Qazvini dan 59 orang lainnya di Arab Saudi Saudi yang berisiko dihukum mati.

Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa-Saudi dan Organisasi Internasional untuk Pencegahan Bahaya, bersama dengan 33 organisasi non-pemerintah lainnya, menyerukan tanggapan segera terhadap eksekusi berantai di Arab Saudi, yang dilakukan dengan berbagai dalih, terutama subversif, terorisme dan peredaran narkoba.

Organisasi-organisasi ini meminta badan-badan yang bertanggung jawab di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki situasi puluhan orang yang terancam dieksekusi mati oleh pemerintah Saudi dan meminta pemerintah negara ini untuk segera menghentikannya.

Arin Al-Aswad Kirim Pesan kepada Pemukim Zionis: Tentara Zionis Bawa Kalian ke Tepi Jurang !

Kelompok Perlawanan Palestina, Arin Al-Aswad menyampaikan pesan kepada pemukim Zionis, dengan menegaskan, "Tentara Israel berbohong kepada kalian, dan akan membawa kalian ke tepi jurang."

Pejuang Arin al-Aswad

Menurut kantor berita Shahab, Arin Al-Aswad dalam pesan yang disampaikan kepada pemukim Zionis hari Jumat (9/12/2022) mengatakan, "Panggilan publik datang bagi rezim agresor yang mengira bisa mengakhiri perlawanan, sebab kejahatan mereka akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri,".

Pasukan Arin Al-aswad hari Jumat (9/12/2022) menggelar parade bersenjata di jalan-jalan Nablus pada peringatan empat puluh hari kesayahidan Wadi al-Hawah, salah seorang komandan kelompok perlawanan Palestina ini, dan mengumumkan, "Kami akan terus berada di arena pertempuran dan tidak akan pergi,".

Juru bicara Arin Al-Aswad menegaskan, "Kita semua orang Palestina percaya pada persatuan dan solidaritas dalam darah, perjuangan dan operasi perlawanan bersenjata,".

Pada Kamis pagi, tiga pemuda Palestina gugur di kamp Tepi Barat setelah terjadi serangan tentara rezim Zionis ke daerah itu.

Menanggapi kejahatan rezim Zionis di berbagai wilayah Tepi Barat, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi anti-Zionis yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

 

Tags