Transformasi Asia Barat, 12 Februari 2023
Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Gempa Guncang Suriah, Ratusan Meninggal.
Selain itu, masih ada isu lainnya seperti;
- Faisal Mekdad: Kini Saatnya Bantu Suriah bukan Menyanksinya
- Bashar Assad Kunjungi Daerah Gempa
- Raja Yordania Tegaskan Dukung Korban Gempa di Suriah
- Irak Kirim 400 Tanker Bahan Bakar ke Aleppo
- Teroris Halangi Pengiriman Bantuan kepada Korban Gempa di Suriah
- Qatar, Oman, Kuwait dan UEA Ucapkan Selamat Kepada Iran
- Qatar Antusias Perkuat Hubungan dengan Taliban
- Putaran Baru Perudingan Iran dan Saudi akan Digelar di Baghdad
- PM Irak Kunjungi UEA, Ini yang Dibahas
- Raja Yordania Desak Rezim Zionis Hentikan Agresi terhadap Palestina
- Hizbullah Kecam Diskriminasi atas Korban Gempa Suriah
Gempa Guncang Suriah, Ratusan Meninggal
Kementerian Kesehatan Suriah mengumumkan jumlah korban gempa bumi pagi ini setidaknya 237 orang meninggal dan 639 lainnya luka-luka.
Hari Senin (6/2/2023) terjadi gempa buku berkekauatan 7.8 skala Richter yang pusatnya di Turki mengguncang banyak bagian kawasan Asia Barat dan Mediterania timur.
Gempa bumi terjadi di perbatasan Turki dan Suriah, yang terletak 26 kilometer timur laut Gaziantep Turki.
Kementerian Kesehatan Suriah mengumumkan jumlah korban tewas 237 orang, tewas dan 639 orang terluka, yang sebagian besar korban berada di Latakia, Aleppo, Hama dan Tartus.
Setelah gempa bumi, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengadakan pertemuan darurat dengan anggota kabinet untuk menyelidiki dampak gempa ini dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Kemenenterian Kesehatan Suriah mengungkapkan pihaknya telah meningkatkan tingkat kesiapan bantuan rumah sakit di semua provinsi, dan banyak tim telah dimobilisasi untuk memindahkan pasin yang terluka ke rumah sakit, dan rencana darurat umum serta pasokan pasokan dan obat -obatan serta peralatan ke lokasi kejadian.
Kementerian Pertahanan Suriah juga memobilisasi semua unit, organisasi, dan lembaga di semua provinsi untuk membantu rakyat Suriah dan mencari korban dari puing -puing dan membantu yang terluka.
Faisal Mekdad: Kini Saatnya Bantu Suriah bukan Menyanksinya
Menteri Luar Negeri Suriah dalam pembicaraan telepon dengan Utusan khusus PBB memprotes sanksi-sanksi menindas terhadap negaranya pada kondisi sulit saat ini.
Faisal Mekdad, pada hari Rabu (8/2/2023) melakukan kontak telepon dengan Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, Geir O. Pedersen.
Dalam pembicaraan telepon itu Menlu Suriah mengatakan, "Sekarang ini rakyat Suriah membutuhkan bantuan, bukan sanksi yang justru menambah penderitaan dan kesulitan mereka."
Ia menambahkan, "Negara-negara saudara dan sahabat Suriah, sudah menyampaikan solidaritas kepada Damaskus untuk menghadapi bencana gempa yang mematikan ini."
Di sisi lain Utusan khusus PBB untuk Suriah menuturkan, "Kami siap melakukan upaya-upaya yang diperlukan guna menghimpun bantuan, dan dukungan terhadap Suriah dalam menghadapi dampak gempa."
Bashar Assad Kunjungi Daerah Gempa
Presiden Suriah Bashar al-Assad berkunjung ke Aleppo dan menengok para korban terluka gempa bumi.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter pada Senin (6/2/2023) dini hari menimbulkan kerugian besar di lima provinsi Suriah, dan menewaskan lebih dari tiga ribu orang.
Mengingat parahnya gempa bumi, diprediksikan jumlah korban bencana alam ini akan meningkat.
Menurut laporan Kantor Berita Suriah SANA seraya merilis gambar kunjungan Presiden Assad, presiden negara ini bersama ibu negara mengunjungi rumah sakit universitas Aleppo.
Bencana alam mematikan ini menuai respon luas dan para pemimpin berbagai negara mengucapkan simpatinya kepada bangsa Suriah dan Turki, serta mengirim bantuan kepada dua negara ini.
Raja Yordania Tegaskan Dukung Korban Gempa di Suriah
Raja Yordania, Abdullah II dalam kontak telepon dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad menyatakan kesiapan negaranya mendukung pemerintah dan rakyat negara ini di kondisi tragis gempa bumi.
Gempa dengan kekuatan 7,8 skala richter mengguncang wilayah selatan Turki dan utara Suriah pada hari Senin (6/2/2023). Menurut data terbaru, di Suriah sampai saat ini sedikitnya enam ribu orang meninggal dan terluka.
Menurut laporan IRNA, Raja Abdullah II Selasa (7/2/2023) dalam kontak telepon dengan Bashar al-Assad menyatakan kesiapannya untuk memberi bantuan kepada Damaskus.
Raja Abdullah II juga menyampaikan solidaritas dan sikap negaranya berdiri di samping pemerintah dan rakyat Suriah di tragedi ini dan kerugian jiwa serta finansial akibat bencana tersebut, serta menyatakan kesiapan negaranya untuk membantu upaya penyelamatan darurat.
Sementara itu, Bashar al-Assad memuji sikap Raja Yordania dalam mendukung rakyat Suriah di bencana kali ini dan berterima kasih.
Irak Kirim 400 Tanker Bahan Bakar ke Aleppo
Televisi al-Mayadeen Lebanon mengkonfirmasikan pengiriman 400 tanker yang membawa bahan bakar dari Irak ke Aleppo.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pada hari Senin (6/2/2023) dini hari telah menimbulkan kerugian besar di lima provinsi Suriah, serta menyebabkan lebih dari 3000 orang meninggal.
Bencana alam mematikan ini menuai respon luas dan para pemimpin dunia menyatakan simpatinya kepada bangsa Suriah dan Turki, serta mengirim bantuan ke kedua negara ini.
Sekaitan dengan ini, dan menurut laporan al-Mayadeen, Kamis (9/2/2023) sebanyak 400 tanker yang membawa bahan bakar dari Irak memasuki Aleppo.
Sebelumnya, Hayan Abdel-Ghani, menteri perminyakan Irak pada hari Selasa (7/2/2023) menyatakan bahwa atas instruksi Perdana Menteri Mohammad Shia al-Sudani untuk mengirim segera bantuan ke Suriah, Irak telah mengirim 28 tanker bahan bakar serta bantuan lainnya ke Suriah.
Menteri perminyakan Irak ini seraya mengisyaratkan berlanjutnya pengiriman banutan kepada rakyat Suriah mengingatkan bahwa perdana menteri Irak juga berencana mengirim 70 ton bantuan darurat bagi korban gempa Suriah.
Gempa di utara Suriah dan selatan Turki begitu hebat sehingga penduduk di sebagian besar provinsi Suriah, terutama Damaskus merasakannya pada jarak sekitar 400 kilometer.
Provinsi Aleppo, Hama, Latakia, Tartous dan Idlib adalah lima provinsi yang terkena gempa dan mengalami banyak kerusakan.
Teroris Halangi Pengiriman Bantuan kepada Korban Gempa di Suriah
Proses penyelamatan korban gempa Suriah di Aleppo dan Latakia terus berlanjut, dan milisi bersenjata di Aleppo menghalangi masuknya bantuan melalui saluran pemerintah Suriah.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang selatan Turki dan utara Suriah pada Senin (2/6/2023) dini hari.
Sekaitan dengan ini, wartawan al-Mayadeen Jumat (10/2/2023) seraya menjelaskan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa di Aleppo akan berakhir 40 jam lagi mengatakan, bantuan dan tim penyelamat ke Aleppo dari negara sahabat dan sekutu Suriah telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya bantuan.
Petugas bantuan di Latakia mengumumkan bahwa operasi penyelamatan di lingkungan Al-Asaliyah di kota Jalba di Latakia telah berakhir dan operasi dilanjutkan di lingkungan lain.
Sejumlah sumber kepada al-Mayadeen menyatakan, Uni Emirat Arab (UEA) sejak tiga hari lalu tengah berunding dengan milisi bersenjata di Idlib untuk membuka jalur penyeberangan dan milisi ini menolak.
Selain itu, laporan wartawan al-Mayadeen menyebutkan, rombongan bantuan Suriah tengah berusaha mendapatkan ijin dari milisi bersenjata untuk memasuki Idlib.
Qatar, Oman, Kuwait dan UEA Ucapkan Selamat Kepada Iran
Negara-negara Arab seperti Qatar, Oman, Kuwait dan Uni Emirat Arab dalam pesan terpisah mengucapkan selamat kepada Republik Islam Iran pada peringatan kemenangan Revolusi Islam.
Hari ini, Sabtu 22 Bahman 1401 HS yang bertepatan dengan 11 Februari 2023, rakyat Iran memperingati 44 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran.
Menurut laporan FNA, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar, dalam sebuah pesan, mengucapkan selamat kepada Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi pada peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran.
Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Emir Kuwait, juga mengucapkan selamat peringatan 44 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran dalam sebuah pesan.
Dalam pesan lainnya, Kementerian Luar Negeri Oman mengucapkan selamat atas peringatan kemenangan Revolusi Islam.
Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab, dan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden Pemerintah UEA dan Penguasa Dubai, mengucapkan selamat kepada Sayid Ebrahim Raisi atas peringatan kemenangan Revolusi Islam.
Disebutkan bahwa acara pawai akbar 22 Bahman dimulai di 38.000 desa dan 1.400 kota di Iran pada pukul 09.00 (waktu Tehran), dan 6.000 orang dari media Iran dan asing meliput pawai akbar tersebut.
Qatar Antusias Perkuat Hubungan dengan Taliban
Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Qatar dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Taliban Afghanistan menekankan penguatan kerja sama di semua bidang.
Lebih dari satu setengah tahun sejak Taliban berkuasa di Afghanistan, belum ada negara yang secara resmi mengakui kelompok itu. Namun, Qatar selama ini menajdi salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan baik dengan Taliban.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban, Abdul Qahar Balkhi mengkonfirmasi pertemuan antara Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Qatar Mawlawi Ben Majid Al-Qahtani dengan Menteri Luar Negeri Taliban Molavi Amir Khan Motaghi hari Minggu (5/2/2023).
Kedua pihak membahas kerja sama politik, penguatan hubungan dan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.
Qatar bukan hanya satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan dekat dengan Taliban, tetapi juga menjadi tuan rumah pembicaraan antara Taliban dan AS sebelum Taliban kembali menguasai Kabul.
Putaran Baru Perudingan Iran dan Saudi akan Digelar di Baghdad
Perdana Menteri Irak mengumumkan bahwa putaran baru negosiasi antara Iran dan Arab Saudi akan diadakan di Baghdad dalam waktu dekat.
Pada 3 Januari 2016, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran dengan dalih beberapa orang menyerang kedutaan dan konsulat negara itu di Tehran dan Mashad.
Sejauh ini, lima putaran perundingan antara Iran dan Arab Saudi telah digelar di Baghdad, ibu kota Irak.
Dalam pembicaraan putaran kelima antara perwakilan tinggi Republik Islam Iran dan Arab Saudi di Baghdad dicapai perspektif yang lebih jelas mengenai kelanjutan hubungan kedua negara.
Dalam wawancara dengan surat kabar Al-Sharq Al-Awsat pada hari Kamis, Perdana Menteri Irak, Mohammad Shia al-Sudani, menanggapi pertanyaan tentang putaran baru negosiasi antara Arab Saudi dan Republik Islam Iran dengan mengatakan bahwa babak baru pembicaraan ini akan segera diadakan, dan Irak akan mulai bekerja dengan pemerintah, dan atas permintaan Tehran dan Riyadh demi melanjutkan hubungan mereka.
Al-Sudani mengungkapkan, "Irak menganggap hubungan ini penting, karena semakin banyak pandangan yang berbeda di kawasan semakin dekat satu sama lain, stabilitas akan semakin tercipta,".
"Baghdad akan terus berperan dalam pembicaraan ini," tegasnya.
Perdana Menteri Irak menyatakan harapannya bahwa tingkat pertemuan keamanan antara Teheran dan Riyadh akan dinaikkan ke tingkat diplomatik, dan tujuan Irak adalah untuk meningkatkan tingkat pertemuan tersebut dari pejabat keamanan hingga tingkat hubungan diplomatik.
Al-Sudani juga menekan, "Saya secara pribadi akan berpartisipasi dalam pertemuan ini dan menindaklanjuti masalah tersebut."
PM Irak Kunjungi UEA, Ini yang Dibahas
Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al Sudani kembali melakukan lawatan ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk membahas kerja sama dengan para pejabat tinggi Abu Dhabi.
Perdana Menteri Irak, Mohammed Shiah Al-Sudani, yang mengunjungi UEA selama perjalanan resmi ke Uni Emirat Arab hari Kamis (9/2/2023) bertemu dengan Wakil Perdana Menteri UEA Mansour bin Zayed Al-Nahyan.
Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas dukungan untuk kerja sama bersama bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Perdana Menteri Irak dalam lawatannya ke Abu Dhabi juga bertemu dengan Perdana Menteri UEA Mohammed bin Rashid, dan menekankan pentingnya memperluas kerja sama ekonomi dan koordinasi untuk menghadapi tantangan ekonomi.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani disambut oleh Mohammed bin Zayed al-Nahyan selama kunjungan resminya ke UEA pada hari Kamis.
Raja Yordania Desak Rezim Zionis Hentikan Agresi terhadap Palestina
Raja Yordania menekankan perlunya penghentian agresi rezim Zionis terhadap Palestina dan tempat-tempat suci mereka.
Selama beberapa bulan terakhir, kejahatan tentara dan pemukim Zionis terhadap warga Palestina telah meningkat secara signifikan dalam berbagai dimensi. Akibat kejahatan tersebut, puluhan warga Palestina gugur dan ratusan orang terluka.
Menurut laporan media Palestina pada hari Kamis, Raja Yordania, Abdullah II mengumumkan bahwa masalah Palestina adalah dasar dari gerakan diplomatik luar negeri Yordania untuk mendukung warga Palestina.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh akademisi dan tokoh politik Yordania di Istana Al-Husseiniyeh di Amman, Abdullah II hari Rabu (8/2/2023) menyatakan bahwa tujuan dari langkah negaranya baru-baru ini adalah untuk memastikan ketenangan situasi di wilayah pendudukan Palestina dan untuk mencoba untuk mencapai solusi politik.
Raja Yordania juga menekankan perlunya menghentikan tindakan sepihak rezim Zionis, terhadap Palestina, dan mendukung tempat suci Islam dan Kristen di Quds.
Hizbullah Kecam Diskriminasi atas Korban Gempa Suriah
Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon mengecam standar ganda, dan diskriminasi yang diterapkan sejumlah negara dunia terhadap korban gempa bumi di Suriah.
Syeikh Naim Qassem, Rabu (8/2/2023) dalam sebuah pidato mengatakan, "Kami menganggap warga Suriah dan Turki seperti warga dan keluarga kami sendiri, dan kami akan berdiri bersama mereka."
Ia menambahkan, "Sungguh disesalkan kita menyaksikan munculnya aliansi internasional melawan rakyat Suriah, dengan dalih menentang pemerintahan Damaskus, ini benar-benar keliru dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan."
Menurut Wakil Sekjen Hizbullah, dapat dipastikan sanksi Amerika Serikat dan Eropa, serta sebagian besar negara Arab terhadap Suriah, merupakan salah satu hambatan utama dalam memberikan layanan efektif pada kondisi sekarang.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 hari Senin lalu mengguncang wilayah selatan Turki yang berbatasan dengan Suriah, dan data terbaru dari pemerintah Damaskus menyebutkan korban jiwa akibat gempa di negara ini mencapai 2.530 orang.