Protes Meningkat, Penerbangan di Ben Gurion Ditangguhkan
Sumber media berbahasa Ibrani melaporkan penangguhan segera dan sepenuhnya penerbangan di Bandara Ben Gurion di wilayah pendudukan menyusul eskalasi kerusuhan dan pemogokan staf dan karyawan bandara.
Menurut jaringan al-Mayadeen pada hari Senin (27/3/2023), kerusuhan di wilayah Palestina pendudukan meningkat dan perselisihan dalam koalisi yang berkuasa dari rezim Zionis Israel juga meningkat.
Berdasarkan media-media berbahasa Ibrani, para staf dan karyawan Bandara Ben Gurion mogok untuk memprotes undang-undang reformasi yudisial yang dilakukan oleh kabinet pimpinan Benjamin Netanyahu.
Penangguhan penerbangan di Bandara Ben Gurion telah menimbulkan masalah bagi perjalanan udara sekitar 73.000 orang di wilayah pendudukan.
Pada saat yang sama, polisi dan pasukan keamanan rezim Zionis menutup Jalan Kaplan di Tel Aviv untuk mempersiapkan penanganan terhadap demonstrasi besar-besaran anti-Netanyahu di depan Knesset.
Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menunda pidatonya tentang perkembangan dikarenakan intensifikasi protes terhadap apa yang disebut rencana reformasi peradilan dan meningkatnya perselisihan di antara anggota koalisi yang berkuasa.
Berita ini tersiar ketika Menteri Keamanan Internal rezim Zionis Itamar Ben-Gvir mengancam akan membubarkan kabinet jika Netanyahu tidak menyetujui rencanan perubahan yudusial tersebut.
Di sisi lain, Avigdor Lieberman, mantan Menteri Perang rezim Zionis, meminta anggota partai Likud untuk membubarkan kabinet Netanyahu dan membentuk koalisi baru.
Rencana kabinet Netanyahu yang disebut sebagai "reformasi peradilan" yang ditafsirkan oleh penduduk wilayah pendudukan sebagai kudeta "konstitusional" telah menjadi poros ketegangan politik di kabinet rezim ini dan menyebabkan penyebaran protes masyarakat Israel. (RA)